Rusia dan Ukraina Saling Tuding soal Ratusan Kematian Tentara Musuh di Bakhmut
Rusia dan Ukraina saling tuding soal ratusan kematian tentara musuh di Kota Bakhmut dalam sehari. Rusia berhasil maju di Bakhmut melalui Wagner.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Pasukan Rusia dibantu oleh tentara bayaran Grup Wagner, yang mengklaim telah menguasai sebagian besar Kota Bakhmut.
Sementara itu, Ukraina diam-diam mempersiapkan serangan balasan.
"Penting untuk mendapatkan waktu untuk mengakumulasi cadangan dan memulai serangan balasan, yang tidak lama lagi," kata perwakilan militer Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, pada Sabtu (11/3/2023), dikutip dari Reuters.
Baca juga: Rusia: Peluang Bicara Dengan Ukraina Sudah Tertutup, Zelensky Yang Bilang Sendiri
Pasukan Ukraina Pantang Mundur dari Bakmut
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan Ukraina akan terus mempertahankan kota Bakhmut.
Kota ini telah menjadi fokus serangan Rusia selama enam bulan terakhir.
Sehingga, Kota Bakhmut menjadi titik penting bagi kemajuan Ukraina di konflik ini.
"Jika kita mundur dari Bakhmut, apa yang akan berubah? Rusia akan mengambil Bakhmut dan kemudian melanjutkan serangannya terhadap Chasiv Yar (kota terdekat Bakhmut)," katanya.
"Setiap kota di belakang Bakhmut bisa mengalami nasib yang sama," tambahnya.
Kota Bakhmut disebut sebagai batu pijakan Rusia untuk menguasai seluruh Donestk.
Menguasai Kota Bakhmut bagi Rusia akan menjadi satu awal penting dalam mewujudkan ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina