Korea Utara Kembali Gelar Uji Coba Rudal, Kali Ini Luncurkan 2 Rudal Balistik Jarak pendek
Saat Seoul dan AS melakukan latihan militer gabungan, Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik ke lepas pantai timurnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
“Lebih banyak peluncuran rudal dengan variasi gaya dan ruang lingkup harus diharapkan, bahkan dengan uji coba nuklir," kata Chun In Bum, pensiunan jenderal militer Korea Selatan, kepada kantor berita AFP.
"Lebih banyak tindakan intimidasi dari Korea Utara seharusnya tidak mengejutkan,” imbuhnya.
Korea Utara menguji coba lebih dari 70 rudal pada tahun 2022.
Di antaranya termasuk rudal balistik antarbenua dengan jangkauan potensial untuk mencapai daratan AS dan rudal berkemampuan nuklir jarak pendek yang dapat menargetkan Korea Selatan.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek Jelang Latihan Gabungan AS-Korsel
Reaksi Jepang
Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, mengaku Tokyo sedang mengumpulkan informasi tentang rudal tersebut.
Dikutip France24, akhir pekan ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Tokyo untuk pertemuan puncak dengan Kishida.
Diharapkan, ancaman Korea Utara diharapkan menjadi topik utama pembicaraan kedua pemimpin tersebut.
Urgensi bersama atas keamanan, mendorong Seoul dan Tokyo lebih dekat setelah perselisihan bertahun-tahun yang berasal dari pemerintahan kolonial Jepang di Semenanjung Korea sebelum akhir Perang Dunia II.
Uji coba rudal Minggu (12/3/2023), sehari sebelum latihan militer AS-Seoul
Pyongyang menembakkan dua rudal jelajah strategis yang diluncurkan dari kapal selam "8.24 Yongung" pada Minggu (12/3/2023), di Laut Jepang yang juga dikenal di Korea sebagai Laut Timur, KCNA melaporkan.
Baca juga: Korea Utara Peringatkan AS soal Menembak Jatuh Rudal Uji Coba: Deklarasi Perang!
Itu merupakan kapal yang sama digunakan untuk menguji rudal balistik kapal selam pertama Korea Utara pada tahun 2016, CNN sebelumnya melaporkan.
"Korut mengawasi setiap gerakan musuh dan mengambil tindakan balasan yang sesuai dan sangat kuat dan luar biasa terhadap setiap gerakan yang memusuhi kita,” kata Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bulan lalu.
Dikutip dari Japan Times, dua rudal jelajah strategis “tepat mengenai” target yang telah ditetapkan di Laut Jepang setelah menempuh jarak 1.500 kilometer di sepanjang jalur penerbangan berbentuk angka delapan selama lebih dari dua jam.
Penembakan rudal jelajah dari kapal selam diyakini sebagai yang pertama bagi negara itu.
Aktivitas tersebut, menambah dimensi lain pada kemampuannya untuk mengirimkan bom nuklir ke Korea Selatan dan Jepang.
Tidak seperti senjata balistik, rudal jelajah tidak dilarang di bawah sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Pyongyang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.