Rusia Luncurkan Serangan Baru di Sepanjang Ukraina, Menewaskan 7 Orang di Asrama Sekolah
Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah sepanjang Ukraina. 7 orang yang tinggal di asrama sekolah dinyatakan tewas.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rusia meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone ke Ukraina, menembaki bangunan tempat tinggal dan menewaskan tujuh orang di asrama sekolah di wilayah Kyiv.
Dilaporkan Wall Street Journal, serangan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah presiden China menyelesaikan kunjungan ke Moskow untuk memperkuat kemitraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Roket menghantam sebuah blok apartemen di kota Zaporizhzhia, Ukraina bagian selatan pada hari Rabu (22/3/2023), menurut pejabat Ukraina dan video insiden yang dibagikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Satu orang tewas dan sedikitnya 33 orang, termasuk tiga anak, terluka dalam serangan itu, menurut pihak berwenang setempat.
Secara terpisah, Zelensky mengunjungi pasukan Ukraina di garis depan di timur Ukraina dekat kota Bakhmut.
Zelensky memberikan penghargaan militer kepada pasukan yang mempertahankan daerah tersebut, yang telah menjadi pusat medan perang dalam perang.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-393 Invasi: Pangeran Wales Inggris Kunjungi Polandia
“Sangat menyedihkan melihat kota-kota Donbas, di mana Rusia telah membawa penderitaan dan kehancuran yang mengerikan,” kata Zelensky dalam pidato malamnya pada hari Rabu.
“Sirene peringatan udara setiap jam yang hampir konstan di Kramatorsk, ancaman penembakan yang konstan, ancaman konstan terhadap kehidupan.”
Penembakan yang intensif itu menyoroti semakin terbatasnya ruang untuk negosiasi dengan Kremlin, kata pejabat Ukraina.
Zelensky mengatakan serangan semalam mewakili "malam teror Rusia" dalam posting di Twitter.
"Setiap kali seseorang mencoba mendengar kata 'perdamaian' di Moskow, perintah lain diberikan di sana untuk serangan kriminal semacam itu.""
“Saya kira China tidak pernah berada dalam posisi sebagai perantara yang tidak memihak antara Rusia dan Ukraina,” kata Yevgeniya Gaber, mantan diplomat Ukraina.
“Mengenai inisiatif perdamaian China, itu adalah cara terbaik dan terpendek untuk membekukan situasi di lapangan, untuk memberi hadiah kepada Rusia dengan keuntungan teritorial.”
Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 16 dari 21 drone yang diluncurkan oleh Rusia, kata angkatan udara Ukraina pada hari Rabu.
Baca juga: Ukraina: Rudal Rusia Hantam Apartemen di Kota Zaporizhzhia dan Lukai 18 Orang