Kunjungan Raja Charles III ke Prancis Ditunda Saat Aksi Protes Berujung Kekerasan Meluas
Kunjungan kenegaraan Raja Inggris Charles III ke Prancis, yang akan menjadi perjalanan pertamanya sebagai Raja yang duduk di takhta, telah ditunda.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kunjungan kenegaraan Raja Inggris Charles III ke Prancis, yang akan menjadi perjalanan pertamanya sebagai Raja yang duduk di takhta, telah ditunda.
Keputusan ini diambil di tengah aksi kekerasan yang sedang berlangsung.dan pemogokan massal di Prancis terhadap rencana reformasi pensiun yang kontroversial.
Pernyataan ini disampaikan kantor presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (25/3/2023), kunjungan kerajaan ini akan dijadwalkan ulang 'sesegera mungkin: dan 'dalam kondisi yang sesuai dengan hubungan persahabatan dua negara.
Ini merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Elysee yang dikonfirmasi pada Jumat pagi waktu setempat, setelah dilakukannya panggilan telepon antara Raja Charles III dan Macron.
Sang Raja dijadwalkan mengunjungi Prancis pada hari Minggu mendatang, sebelum bertolak ke Jerman.
Itu menjadi kunjungan luar negeri resmi pertamanya sejak dirinya menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth II.
Raja Charles III naik ke takhta Inggris setelah kematian sang ibu pada September 2022.
Namun pembatalan rencsna kunjungan itu terjadi di tengah meningkatnya kerusuhan di seluruh Prancis terkait rencana reformasi pensiun kontroversial yang diperkenalkan oleh pemerintahan Macron.
Rencana kebijakan baru ini telah memicu terjadinya protes, demonstrasi, dan pemogokan berkepanjangan di seluruh wilayah negara anggota Uni Eropa (UE) itu.
Pejabat Prancis sebelumnya menyatakan bahwa mereka mengharapkan kunjungan ini berjalan sesuai rencana.
Raja Charles III telah dijadwalkan untuk mengunjungi Paris dan Bordeaux, namun kota-kota ini muncul sebagai titik nyala kerusuhan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Kementerian Dalam Negeri negara itu, Balai kota Bordeaux bahkan dibakar pada Kamis kemarin sebagai bagian dari aksi protes yang meluas, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang turun ke jalan di seluruh Prancis.
Baca juga: Aksi Protes Soal Kebijakan Emmanuel Macron Diwarnai Kekerasan dan Penangkapan