72 Jam Tak Diketahui Keselamatannya Saat Bencana, Pemerintah Jepang Dapat Umumkan Nama Seseorang
setelah 72 jam tidak diketahui keberadaan seseorang pemerintah Jepang dapat mengumumkan kepada masyarakat nama orang yang belum diketahui itu
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terlepas dari perlindungan privasi seseorang di Jepang, dalam keadaan bencana, setelah 72 jam tidak diketahui keberadaan seseorang pemerintah Jepang dapat mengumumkan kepada masyarakat nama orang yang belum diketahui itu.
"Untuk menyerukan penyediaan informasi jika terjadi bencana, pemerintah nasional telah menyusun untuk pertama kalinya pedoman nasional yang memungkinkan nama-nama orang yang keselamatannya tidak diketahui dipublikasikan tanpa persetujuan keluarga mereka," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (24/3/2023).
Meskipun keputusan tentang perlindungan privasi telah disebarluaskan di antara pemerintah daerah, pemerintah nasional berharap untuk meningkatkan efisiensi penyelamatan jika terjadi bencana dengan menyajikan kebijakan terpadu.
Jika terjadi bencana, pemerintah daerah telah membuat keputusan sendiri mengenai penanganan informasi pribadi orang-orang yang keselamatannya tidak diketahui, dan dalam beberapa tahun terakhir, ada sejumlah kasus di mana nama-nama orang tak dikenal telah dijadikan pribadi.
Di sisi lain, dalam tanah longsor di Kota Atami, Prefektur Shizuoka dua tahun lalu, prefektur mengumumkan nama 64 orang yang keselamatannya tidak diketahui, dan sebagai hasilnya, 41 orang dipastikan selamat pada keesokan paginya, yang mengarah pada operasi penyelamatan yang lebih efisien.
Menanggapi hal ini, Kantor Kabinet telah menyusun untuk pertama kalinya pedoman umum nasional tentang penanganan informasi pribadi jika terjadi bencana.
Pedoman tersebut menyatakan bahwa penggunaan informasi pribadi harus dipertimbangkan, terutama karena 72 jam segera setelah bencana terjadi, adalah waktu yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Contoh-contoh spesifik juga disajikan, dan nama-nama orang yang keselamatannya tidak diketahui dapat dipublikasikan tanpa persetujuan keluarga mereka untuk menyerukan penyediaan informasi, dan perlu agar operasi penyelamatan segera dipublikasikan.
Selain itu, pemerintah daerah dapat memberikan gambar dari kamera sungai yang menunjukkan individu kepada polisi dan pemadam kebakaran untuk digunakan dalam memandu evakuasi.
Di sisi lain, bahkan jika keamanannya tidak diketahui, jika daftar penduduk dasar dibatasi, seperti DV atau korban kekerasan dalam rumah tangga atau penguntitan, perlu untuk mengecualikannya dari ruang lingkup publikasi.
Pedoman tersebut tidak menyebutkan pengungkapan informasi tentang orang mati atau orang hilang yang kemungkinan telah terlibat dalam bencana, dan akan terus memerlukan penilaian individu untuk setiap pemerintah daerah.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.