Ukraina Minta PBB Cegah Rusia yang akan Sebar Senjata Nuklir di Belarus
Ukraina meminta PBB untuk mencegah Rusia yang akan menyebar senjata nuklir di Belarus. Rusia mengatakan NATO dan sekutu juga melakukan hal yang sama.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Menurut Vladimir Putin, pembangunan depot senjata nuklir taktis di Belarusia diharapkan selesai pada 1 Juli 2023.
Sebagai informasi, NATO menempatkan sekitar 100 hulu ledak nuklir AS di lima negara NATO, dikutip dari laman NTI.
Enam fasilitas senjata nuklir AS di lima negara NATO yaitu Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Bom gravitasi B61-3 dan -4 adalah yang dikerahkan di Eropa.
Pada tahun 1971, hulu ledak nuklir AS di Eropa mencapai puncaknya sekitar 7.300.
Sejak itu, lebih dari 7.000 hulu ledak telah disingkirkan.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Umumkan Kesepakatan untuk Menempatkan Senjata Nuklir di Belarus
NATO Waspada
Keputusan Vladimir Putin ini adalah pertama kalinya sejak pertengahan 90-an Rusia menempatkan senjata seperti itu di luar wilayahnya sendiri.
NATO mengkritik Rusia karena retorika nuklirnya yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab, sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
"NATO waspada, dan kami memantau situasi dengan cermat. Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan milik kami sendiri," kata juru bicara NATO, pada Minggu (26/3/2023).
Para ahli mengatakan langkah Rusia itu penting karena sampai sekarang, tidak seperti Amerika Serikat, Rusia tidak menyebarkan senjata nuklir di luar perbatasannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina