Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-397: IAEA akan Tinjau Situasi PLTN Zaporizhzhia Minggu Depan
Berikut rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-397 mulai IAEA akan tinjau situasi PLTN Zaporizhzhia hingga Ukraina menindak Gereja Ortodoks.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan akan mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia minggu depan.
Dalam kunjungan ke wilayah yang dikuasai Rusia, Grossi berencana untuk menilai situasi serius di situs tersebut.
Dikutip Guardian, Grossi mengatakan bahaya keselamatan dan keamanan nuklir di pabrik tersebut terlalu jelas.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-397 berikut yang dikutip dari Al Jazeera:
1. Diplomasi
- Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pengerahan senjata nuklir taktis ke sekutu Belarusia, Ukraina menyerukan pertemuan luar biasa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar "mengambil langkah tegas" untuk mencegah penggunaan senjata nuklir Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-395: 10 Warga Sipil Tewas, Kedua Pihak Eksekusi Tawanan Perang
"Rusia “mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir”, tulis sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, di Twitter.
- Di satu sisi, NATO mengutuk langkah itu, mengecamnya sebagai "berbahaya dan tidak bertanggung jawab".
- Uni Eropa (UE) telah memperingatkan Belarusia agar tidak menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia.
Organisasi menyebutnya sebagai "eskalasi dan ancaman yang tidak bertanggung jawab terhadap keamanan Eropa".
- Jerman juga mengutuk keputusan Putin, sementara Lituania mengatakan akan menyerukan sanksi baru terhadap Moskow dan Minsk.
- Sementara Amerika Serikat (AS) bereaksi dengan hati-hati terhadap langkah Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-394 Invasi: Hubungan Moskow dan Barat Ada di Titik Terendah
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Washington memperkirakan tidak ada indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.
2. Pertempuran