Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahathir Ancam Gugat Anwar Ibrahim Buntut Tuding Perkaya Diri Sendiri saat Jadi PM Malaysia

Mahathir berencana menggugat Anwar Ibrahim terkait tuduhan memperkaya diri sendiri dan keluarga saat menjabat sebagai PM Malaysia.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mahathir Ancam Gugat Anwar Ibrahim Buntut Tuding Perkaya Diri Sendiri saat Jadi PM Malaysia
AFP
Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Mahathir berencana menggugat Anwar Ibrahim terkait tuduhan memperkaya diri sendiri dan keluarga saat menjabat sebagai PM Malaysia. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad memberikan kesempatan selama tujuh hari bagi PM Malaysia terkini, Anwar Ibrahim untuk mencabut pernyataannya yang dinilai menyebut dirinya korup dan seorang bandit.

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), Mahathir mengatakan meski Anwar Ibrahim tidak menyebutkan namanya secara langsung, tapi secara luas publik memahami bahwa yang dimaksud adalah dirinya.

Diketahui, pada awal bulan Maret ini, Anwar mengkritisi sejumlah mantan PM Malaysia saat kongres nasional Partai Keadilan rakyat (PKR) yang digelar di Shah Alam.

Tanpa menyebut nama siapapun, Anwar dalam acara kongres tersebut menyinggung seorang mantan pemimpin yang menjabat sebagai PM Malaysia selama 22 tahun dan 22 bulan (periode kedua) telah menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri, keluarga, serta anak-anaknya.

Seperti diketahui, Mahathir menjabat sebagai PM Malaysia pertama kali dari tahun 1981-2003 dan kembali mengemban jabatan tersebut pada Mei 2018-Februari 2020.

Baca juga: Berseteru Selama Dua Dekade, Mahathir Mohamad Kini Ucapkan Selamat ke PM Malaysia Anwar Ibrahim

Dikutip dari The Malaysian Insight, Mahathir mengatakan pada Selasa (28/3/2023) bahwa Anwar memiliki waktu tujuh hari untuk membuktikan atau mencabut pernyataannya tersebut.

"Meski Anwar tidak menyebut nama saya, media melaporkannya. Saya adalah perdana menteri yang menjabat selama 22 tahun dan selanjutnya 22 bulan. Ini disebutkan dalam pidato Anwar."

Berita Rekomendasi

"Saya telah memberikan waktu selama tujuh hari untuk membuktikan klaim dari Anwar dengan bukti atau mencabut pernyataannya tersebut. Jika tidak dilakukan, saya akan melakukan hal apapun yang dibutuhkan berdasarkan hukum berlaku," jelas Mahathir.

Mahathir menilai pernyataan Anwar tersebut adalah fitnah dan tidak bisa dianggap enteng lantaran kini dirinya telah menjabat sebagai PM Malaysia.

"Sekarang ia adalah perdana menteri dan memiliki tanggungjawab untuk tidak dengan mudah menyampaikan tuduhan tanpa bukti. Itulah mengapa hari ini saya memutuskan untuk menuntut pencabutan fitnah yang dilontarkan Anwar kepada saya," jelasnya dilansir media lokal lain, Malay Mail.

Di sisi lain, Malay Mail melaporkan surat tuntutan kepada Anwar oleh Mahathir telah dikirim pada Senin (27/3/2023) siang waktu setempat.

Baca juga: Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Kalah dalam Pemilu Pertama Kali Sejak 1969

Dalam tuntutan yang dibuat oleh Mahathir termasuk meminta pencabutan pernyataan terhadap dirinya oleh Anwar yang disampaikan dalam acara PKR serta memohon maaf secara tertulis tanpa syarat dan terbuka kepadanya.

Tak hanya itu, Anwar juga diminta untuk menggelar konferensi pers dan meminta maaf secara terbuka.

Malay Mail melaporkan jika Anwar tidak memenuhi surat tuntutan tersebut, maka Mahathir akan melakukan proses hukum.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas