Didakwa Kasus Suap, Donald Trump Dapat Dukungan Keamanan dari 37 Anggota Parlemen Partai Republik
Trump mendapat dukungan keamanan dari sedikitnya 37 anggota parlemen dari Partai Republik, lapor Axios pada Sabtu (1/4/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mendapat dukungan keamanan dari sedikitnya 37 anggota parlemen dari Partai Republik, lapor Axios pada Sabtu (1/4/2023).
Dengan dukungan tersebut, Trump masih bisa melanjutkan kampanye kepresidenannya serta proses pengadilan nanti, lapor TASS.
Dalam laporan Axios, dukungan itu termasuk lebih dari sepertiga anggota Republik di komite Kehakiman dan Pengawasan.
Tercatat, dalam menghadapi tuntutan pidana di New York, Trump meminta anggota parlemen untuk memulai penyelidikan terhadap Presiden Joe Biden dan Jaksa Wilayah New York, Alvin Bragg.
Situs web mencatat, bahwa Trump sering berbicara melalui telepon dengan para pendukung, seperti Ketua Kehakiman DPR Jim Jordan dan Ketua Konferensi GOP Elise Stefanik.
Baca juga: Dijadikan Terdakwa Pemberian Uang Suap 130 Ribu Dolar AS kepada Bintang Porno, Donald Trump Mengecam
Kedua sosok politikus itu, disebut-sebut sebagai pemain kunci dalam ruang lingkup Trump.
Laporan tersebut, menunjukkan bahwa Trump juga mendapatkan dukungan dari setidaknya senator Republik.
Trump didakwaan atas kasus apa?
Trump menghadapi lebih dari 30 dakwaan terkait penipuan bisnis dalam dakwaan, CNN melaporkan.
Mantan presiden itu diperkirakan akan diadili di pengadilan pidana Manhattan Selasa (4/4/2023), tetapi waktu kemunculannya tetap belum dapat dipastikan.
Penyelidikan oleh kantor kejaksaan Manhattan dimulai ketika Trump masih berada di Gedung Putih dan terkait pembayaran $130.000 yang dilakukan oleh pengacara pribadi Trump saat itu, Michael Cohen, kepada Stormy Daniels pada akhir Oktober 2016.
Baca juga: Donald Trump Resmi Dijatuhi Tuduhan Kriminal, Bagaimana Nasibnya?
Transaksi berlangsung beberapa hari sebelum pemilihan presiden.
Pembayaran tersebut, dimaksudkan untuk membungkamnya agar tidak membocorkannya ke publik tentang dugaan perselingkuhan dengan Trump yang berlangsung satu dekade sebelumnya.
Trump membantah perselingkuhan itu.