Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WTO: Harga Pangan Global Cenderung Melambung Lebih Tinggi

Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala minta negara ekonomi maju mewaspadai tanda-tanda krisis pangan yang memicu kelaparan di negara-negara miskin

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in WTO: Harga Pangan Global Cenderung Melambung Lebih Tinggi
goindianews.com
Logo WTO. Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala pada Rabu lalu meminta negara ekonomi maju untuk mewaspadai tanda-tanda krisis pangan yang memicu kelaparan di negara-negara miskin. Ia mengulangi seruan sebelumnya untuk mencabut pembatasan ekspor makanan dan pupuk, mencatat bahwa pada April 2023 ada sekitar 67 negara yang memiliki pembatasan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan dalam Global Trade Outlook yang diterbitkan pada Rabu lalu bahwa harga makanan melonjak 18 persen secara global pada tahun lalu, termasuk kenaikan 21 persen dalam biaya biji-bijian.

Menurut badan perdagangan tersebut, harga pupuk mengalami peningkatan yang lebih besar lagi sebesar 63 perse  secara tahunan.

WTO mencatat bahwa secara teori, biaya pangan yang lebih tinggi 'seharusnya mendorong lebih banyak produksi pertanian, menghasilkan ketersediaan yang lebih besar dan harga pangan yang lebih rendah di masa depan'.

Namun lembaga tersebut justru memperingatkan bahwa memindahkan pupuk yang mahal dapat menyebabkan penurunan hasil panen.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (10/4/2023), WTO juga mencatat bahwa harga pangan berfluktuasi kuat pada 2022, yang pertama melonjak 19 persen pada periode Januari hingga Mei setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, kemudian turun 15 persen pada periode Mei hingga Desember.

Secara keseluruhan, WTO memperingatkan bahwa mengacu pada krisis Ukraina, 'saat persediaan makanan global tidak segenting yang ditakutkan banyak orang', harga pangan tetap memprihatinkan.

Menurut perhitungannya, volume perdagangan gandum dunia misalnya, turun sekira 7,5 persen sejak 2021, yang menyisakan 'sedikit margin kesalahan jika produsen utama mengalami gagal panen atau bencana alam terkait iklim'.

BERITA REKOMENDASI

Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala pada Rabu lalu meminta negara ekonomi maju untuk mewaspadai tanda-tanda krisis pangan yang memicu kelaparan di negara-negara miskin.

Ia mengulangi seruan sebelumnya untuk mencabut pembatasan ekspor makanan dan pupuk, mencatat bahwa pada April 2023 ada sekitar 67 negara yang memiliki pembatasan tersebut.

Baca juga: Potret Pilu Anak-anak Ukraina Kembali ke Rumah Usai Dideportasi

Iweala juga memperingatkan bahwa perdagangan global kemungkinan akan 'tetap berada di bawah tekanan dari faktor eksternal pada 2023'.

Menurutnya, faktor eksternal itu di antaranya krisis di Ukraina dan ketegangan geopolitik lainnya, inflasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter.

"Hal ini membuat semakin penting bagi pemerintah untuk menghindari fragmentasi perdagangan dan menahan diri dari memperkenalkan hambatan perdagangan. Berinvestasi dalam kerja sama perdagangan multilateral akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan standar hidup masyarakat dalam jangka panjang," kata Iweala.

Sumber: https://www.rt.com/business/574239-global-food-prices-soar/

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas