Zelenskiy Gelar Buka Bersama dengan Tentara Muslim Ukraina
Acara buka puasa bersama ini juga dihadiri perwakilan dari Majelis Tatar Krimea dan sejumlah pejabat diplomatik.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Di tengah memanasnya serangan invasi militer Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggelar buka puasa ramadhan bersama tentara muslim Ukraina di Krimea Tatar Cultural Center, Jumat (7/4/2023).
Acara buka puasa bersama ini juga dihadiri perwakilan dari Majelis Tatar Krimea dan sejumlah pejabat diplomatik.
“Hari ini, kami menetapkan tradisi berikutnya untuk Ukraina, iftar (buka puasa) pada tingkat resmi, bersama para pahlawan kami, tentara Muslim saat ini, juga bersama Majelis Tatar Krimea, dan perwakilan dari seluruh komunitas Muslim Ukraina,” ujar Zelenskiy dikutip dari CNN International.
Meski bukan negara mayoritas Islam, tradisi buka puasa bersama sengaja digelar Zelenskiy untuk menghormati umat muslim di negaranya.
Saat ini sekitar 0,9 persen dari rakyat Ukraina memeluk agama Islam.
Acara buka puasa bersama ini digelar juga untuk menghargai jasa setiap komunitas di negaranya, termasuk umat muslim yang telah berjuang untuk mempertahankan perdamaian dan keadilan dari ancaman tentara Rusia selama satu tahun terakhir.
Sebagai bentuk penghargaan Zelensky juga turut memberikan medali kepada beberapa prajurit Muslim Ukraina yang telah berjuang di medan perang.
"Ukraina berterima kasih kepada umat Islam di negara kami dan kepada semua orang di komunitas Muslim dunia yang, seperti kami, merindukan perdamaian dan perlindungan dari kejahatan," jelas Zelenskiy.
Baca juga: Volodymyr Zelenskiy Meramal Perang Dunia III Berpotensi Pecah Jika China Dukung Rusia
Presiden Volodymyr Zelenskiy juga turut menegaskan kepada pasukannya untuk terus mempertahankan kedaulatan Krimea, lantaran kebebasan Krimea dari tangan Rusia tidak bisa dinegosiasikan.
Dia bertekad untuk kembali merebut Krimea dari tangan Rusia, yang menurutnya tetap menjadi bagian dari rakyat dan masyarakat Ukraina.