Tembakan Rudal Korea Utara Picu Peringatan Evakuasi di Hokkaido Jepang, Dicabut Tak Lama Kemudian
Korea Utara menembakkan rudal pada Kamis pagi hingga membuat warga Hokkaido Jepang diminta mengungsi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
Ketegangan juga meningkat setelah AS, Jepang, dan Korea Selatan mengadakan latihan anti-kapal selam di perairan Pulau Jeju Korea Selatan awal bulan ini.
“Dan mereka dengan jelas menunjukkan sifat jahat mereka yang sebenarnya untuk agresi sambil membuat pernyataan sembrono untuk konfrontasi dengan DPRK dan dengan sengaja menghasut aksi militer untuk menyerang,” katanya mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Tanggapan terhadap latihan militer bersama juga termasuk uji coba drone serangan nuklir bawah laut yang dikatakan dapat menyebabkan "tsunami radioaktif".
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan hubungan komunikasi dengan Korea Utara masih tidak ada.
Ia menyatakan kekecewaan atas "sikap sepihak dan tidak bertanggung jawab" tetangganya karena menghentikan hotline.
Kwon Young-se juga memperingatkan tindakan hukum atas penggunaan aset Korea Selatan oleh Korea Utara di kawasan pabrik bersama yang sekarang ditutup di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong.
Korea Selatan baru-baru ini mendesak Korea Utara untuk berhenti menggunakan asetnya yang tertinggal setelah menarik perusahaannya keluar dari Kaesong pada tahun 2016 sebagai protes atas uji coba nuklir Korea Utara.
Media Korea Utara baru-baru ini menunjukkan apa yang tampak seperti bus komuter Korea Selatan yang beroperasi di jalan-jalan Kaesong dan Pyongyang.
Hotline dibuat antara kedua negara pada tahun 2018 untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja di sepanjang perbatasan laut kedua negara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)