Update Perang Saudara Sudan: 97 Orang Tewas dan 365 Terluka, PBB Minta Gencatan Senjata
Update Perang Saudara Sudan: 97 orang tewas dan 365 terluka. PBB meminta kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata dan mengevakuasi para korban.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah 97 orang tewas dan 365 lainnya luka-luka saat bentrokan menyebar di seluruh Sudan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan beberapa rumah sakit kehabisan persediaan penting untuk merawat mereka yang terluka.
“Beberapa dari sembilan rumah sakit di Khartoum yang menerima warga sipil yang terluka telah kehabisan darah, peralatan transfusi, cairan infus, dan persediaan vital lainnya,” kata WHO, seperti diberitakan The Guardian.
Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sekitar Bandara Internasional Khartoum dan markas militer pada hari Minggu (16/4/2023).
Saksi mata mengatakan, tentara telah melakukan serangan udara di barak dan pangkalan RSF, termasuk di Omdurman di seberang Sungai Nil dari Khartoum.
Baca juga: Konflik Bersenjata Memburuk, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Evakuasi Seluruh WNI di Sudan
Tentara berhasil menghancurkan sebagian besar fasilitas RSF.
Sebuah pernyataan oleh tentara mengatakan ada bentrokan yang sedang berlangsung di sekitar markas militer di pusat Khartoum.
Tentara RSF disebut telah menempatkan penembak jitu di gedung-gedung, tapi mereka dipantau dan ditangani.
Baca juga: Duduk Perkara Perang Saudara di Sudan yang Tewaskan Ratusan Orang, Perseteruan 2 Jenderal
PBB Minta Jeda Perang selama 3 Jam
Burhan dan Hemedti menyetujui jeda tiga jam dalam pertempuran dari pukul 16.00 hingga 19.00 waktu setempat.
Jeda ini bertujuan untuk menegevakuasi kemanusiaan yang diusulkan oleh PBB, namun kesepakatan itu diabaikan secara luas setelah periode singkat yang relatif tenang.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/4/2023) pagi, serikat dokter mengatakan sedikitnya 97 warga sipil telah tewas dan 365 lainnya terluka sejak pertempuran meletus.
Program Pangan Dunia PBB menangguhkan operasi di Sudan setelah tiga karyawannya tewas dalam bentrokan di Darfur.
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di perbatasan timur negara bagian Kassala.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.