Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Sekte Sesat di Kenya, Polisi Temukan 47 Mayat Dikubur di Lahan Hutan

Buntut sekte sesat di Kenya, Polisi temukan 47 mayat yang dikubur di lahan hutan. Penggalian masih berlangsung di kota Malindi, Kenya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Buntut Sekte Sesat di Kenya, Polisi Temukan 47 Mayat Dikubur di Lahan Hutan
Stephen Mutoro
Seorang petugas sedang memeriksa mayat. Ada 21 mayat telah digali dalam penyelidikan kultus Kenya pada Minggu (23/4/2023). Pemimpin sekte Makenzie Nthenge dilaporkan, meminta pengikutnya untuk membuat diri mereka mati kelaparan untuk "bertemu Yesus". Jumlah kematian kemungkinan naik. Nthenge yang saat ini ditahan, dilaporkan melakukan mogok makan. 

Pemimpin gereja sekte sesat, Paul Makenzie Nthenge telah ditahan dan menunggu sidang.

Polisi menangkapnya pada 15 April 2023 setelah menemukan mayat empat orang yang diduga mati kelaparan.

Nthenge telah membantah melakukan kesalahan.

"Ketika kita berada di hutan ini dan datang ke daerah di mana kita melihat sebuah salib besar dan tinggi, kita tahu itu berarti lebih dari lima orang dimakamkan di sana," kata Victor Kaudo dari Pusat Keadilan Sosial Malindi mengatakan kepada Citizen TV.

Nthenge diduga menyebutkan tiga desa Nazareth, Bethlehem dan Yudea.

Ia mengatakan telah membaptis pengikutnya di kolam sebelum menyuruh mereka berpuasa.

Nthenge bersikeras telah menutup gerejanya pada tahun 2019.

Berita Rekomendasi

Nthenge diduga mengatakan kepada pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan hingga meninggal dunia untuk 'bertemu Yesus'.

Harian Kenya, The Standard, mengatakan ahli patologi akan mengambil sampel DNA dan melakukan tes untuk menentukan apakah korban meninggal karena kelaparan.

ilustrasi jenazah
ilustrasi jenazah (IST)

Baca juga: Sekte Sesat JMS Masih Cari Jemaat Baru, Yuk, Simak Cara Agar Tidak Terpengaruh!

Nthenge Pernah Didakwa

Nthenge menyerahkan diri ke polisi dan didakwa bulan lalu, setelah dua anak mati kelaparan dikurung oleh orang tua mereka.

Mengutip sumber kepolisian, Nthenge menolak makan atau minum selama dalam tahanan polisi.

Dia telah dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya ($700), dikutip dari The Guardian.

Politisi lokal mendesak pengadilan untuk tidak membebaskannya, mengecam penyebaran aliran sesat di daerah Malindi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas