57 Mayat Imigran Terdampar di Pantai Libya Usai 2 Kapal Tenggelam saat Menuju Eropa
57 mayat imigran terdampar di pantai Libya, setelah 2 kapal tenggelam saat menuju Eropa pada Selasa dini hari. Jumlah mayat ini kemungkinan bertambah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Dua kapal lagi tenggelam di lepas pantai Sfax, Tunisia, pada Senin (24/4/2023).
Pada bulan Januari hingga Maret 2023, Tunisia mencatat 14.000 imigran yang dicegat atau diselamatkan.
Angka ini lima kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Baca juga: 4 Orang Tewas dan 23 Hilang setelah Kapal Imigran Tunisia Tenggelam di Laut Mediterania
Kematian Imigran Meningkat
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan pada April ini, ada 441 orang telah tenggelam pada awal 2023 ketika mencoba menyeberangi Mediterania dari Afrika Utara ke Eropa.
Kematian terbanyak selama periode tiga bulan yang tercatat dalam enam tahun terakhir.
Rute Mediterania tengah tetap menjadi penyeberangan laut migrasi paling mematikan di dunia.
Lebih dari satu dekade kekerasan di Libya, menyusul jatuhnya dan pembunuhan diktator Muammar Gaddafi pada 2011, membantu mengubah negara Afrika Utara itu menjadi tempat bagi geng perdagangan manusia, yang dituduh melakukan pelanggaran mulai dari pemerasan hingga perbudakan.
Kelompok hak asasi telah berulang kali menuduh pihak berwenang dan kelompok bersenjata yang beroperasi di bawah naungan negara melakukan penyiksaan dan pelanggaran lainnya.
Negara tetangga Tunisia juga mengalami peningkatan tajam dalam percobaan penyeberangan.
Mereka berlayar menuju Eropa, termasuk Italia, yang telah mengumumkan darurat imigrasi selama enam bulan karena membludaknya imigran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Libya