Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden China Xi Jinping Berbicara dengan Presiden Ukraina untuk Pertama Kalinya Sejak Invasi Rusia

Presiden China Xi Jinping akhirnya berbicara dengan Presiden Ukraina. Meski hanya melalui telepon, komunikasi itu yang pertama sejak invasi Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Presiden China Xi Jinping Berbicara dengan Presiden Ukraina untuk Pertama Kalinya Sejak Invasi Rusia
WORLD ECONOMIC FORUM (WEF) / AFP
Pengambilan video ini diambil pada 25 Januari 2021, dari situs web Forum Ekonomi Dunia menunjukkan Presiden China Xi Jinping berbicara dari Beijing saat ia membuka Forum Ekonomi Dunia yang serba virtual, yang biasanya berlangsung di Davos, Swiss. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (26/4/2023).

Dilansir alarabiya.net, pembicaraan itu adalah pembicaraan telepon pertama antara kedua pemimpin tersebut sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari tahun lalu.

"Saya melakukan panggilan telepon yang panjang dan bermakna dengan Presiden Xi Jinping," kata Zelensky di Twitter.

"Saya percaya bahwa panggilan ini, serta penunjukan duta besar Ukraina untuk China, akan memberikan dorongan yang kuat bagi perkembangan hubungan bilateral kami," tulisnya.

Juru bicara Zelensky, Sergiy Nykyforov mengatakan di Facebook bahwa keduanya melakukan "percakapan telepon selama hampir satu jam."

Media negara China, CCTV, melaporkan bahwa selama panggilan telepon itu, Xi Jinping memberi tahu Zelensky bahwa pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar dari perang.

Baca juga: Pemimpin Dunia Antre Bertemu Xi Jinping, AS Mulai Ketar-ketir

"Mengenai masalah krisis Ukraina, China selalu berdiri di sisi perdamaian dan posisi intinya adalah untuk mempromosikan pembicaraan damai," tulis CCTV mengutip perkataan Xi Jinping.

Berita Rekomendasi

Menurut rekaman panggilan, yang dilaporkan oleh CCTV, Xi Jinping mengatakan China tidak akan melihat api dari kedua sisi, atau menambah bahan bakar ke dalam api, apalagi memanfaatkan krisis untuk mendapatkan keuntungan.

“Ketika berhadapan dengan masalah nuklir, semua pihak yang berkepentingan harus tetap tenang dan menahan diri."

"Benar-benar fokus pada masa depan dan nasib mereka sendiri dan seluruh umat manusia, serta bersama-sama mengelola dan mengendalikan krisis,” kata Xi Jinping.

Beijing mengatakan negaranya netral dalam konflik dan Xi Jinping pun tidak pernah mengutuk invasi Rusia.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan berulang kali bahwa dia terbuka untuk berbicara dengan Xi Jinping.

Pada bulan Februari, Beijing meluncurkan proposal 12 poin yang menyerukan “penyelesaian politik” untuk krisis di Ukraina.

Proposal tersebut menggambarkan China sebagai pihak netral dan mendesak kedua belah pihak untuk melakukan negosiasi damai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas