Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lampaui China, PBB Sebut Populasi India Terbesar di Dunia, Capai Lebih dari 1,4 Miliar pada 2023

Populasi India jadi yang terbesar di dunia dan melampaui China. Populasi India mencapai 1,4 miliar pada April 2023 dan terus tumbuh, menurut data PBB.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Lampaui China, PBB Sebut Populasi India Terbesar di Dunia, Capai Lebih dari 1,4 Miliar pada 2023
DIBYANGSHU SARKAR / AFP
Pedagang memadati pasar sayur grosir di Kolkata, India pada 27 April 2023. - PBB memperkirakan populasi India akan mencapai lebih dari 1,4 miliar pada April 2023 dan akan melampaui China pada akhir 2023. PBB juga merilis 5 negara terpadat di dunia, termasuk Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan populasi India akan mencapai 1.425.775.850 orang pada April 2023, yang kemudian akan melampaui populasi China.

Pada tahun 2023, populasi India diperkirakan akan mencapai 1.429.000.000, melampaui China di angka 1.426.000.000.

Tiga negara lainnya adalah Amerika Serikat (340 juta), Indonesia (278 juta), dan Pakistan (240 juta), yang juga diproyeksikan pada tahun 2023.

Berbeda dengan India, populasi China mencapai puncaknya baru-baru ini, setelah turun selama tahun 2022.

Proyeksi PBB menunjukkan jumlah populasi China akan terus turun dan bisa turun di bawah 1 miliar sebelum akhir abad ini.

Sementara populasi India diperkirakan akan terus naik dan menjadi negara terpadat pada tahun 2050, yang berada di angka 1.670.000.000, dikutip dari data PBB.

Baca juga: India Jadi Negara dengan Populasi Terbanyak Kalahkan China, Pakar Ungkap Bagaimana Memanfaatkannya

Pada tahun 1971, China dan India memiliki tingkat kesuburan total yang hampir sama, dengan hanya di bawah 6 kelahiran per wanita seumur hidup.

Berita Rekomendasi

Kesuburan di China turun tajam menjadi kurang dari 3 kelahiran per wanita pada akhir tahun 1970-an.

Sebaliknya, penurunan kesuburan di India lebih bertahap.

India membutuhkan tiga setengah dekade untuk mengalami penurunan kesuburan yang sama yang terjadi di China dalam waktu tujuh tahun di tahun 1970-an.

Selama paruh kedua abad ke-20, kedua negara melakukan upaya bersama untuk mengekang pertumbuhan penduduk yang pesat melalui kebijakan.

Potret warga yang hadir di acara penghargaan aktivis lingkungan India, Padma Shri Dr. Appasaheb Dharmadhikari, yang berdedikasi selama 30 tahun. Acara ini diadakan di Mumbai, India, pada Minggu (16/4/2023). Sejumlah 11 orang meninggal dunia karena serangan panas, setelah terpapar sinar matahari berjam-jam.
Potret warga yang hadir di acara penghargaan aktivis lingkungan India, Padma Shri Dr. Appasaheb Dharmadhikari, yang berdedikasi selama 30 tahun. Acara ini diadakan di Mumbai, India, pada Minggu (16/4/2023). Sejumlah 11 orang meninggal dunia karena serangan panas, setelah terpapar sinar matahari berjam-jam. (Menteri Dalam Negeri federal/Amit Shah)

Baca juga: 24.000 Orang di India Tewas akibat Gelombang Panas Sejak 1992, Durasi Panas Diprediksi Naik di 2060

India dan China Tekan Pertumbuhan Populasi

Pada tahun 1970-an, China mengeluarkan kebijakan "lebih lama, lebih sedikit" untuk mendorong pernikahan lebih lambat, jarak kelahiran yang lebih lama, dan jumlah anak yang lebih sedikit.

Pada tahun 1980 hingga 2015, China menerapkan kebijakan "satu anak", yang menekan demografi populasi lebih ketat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas