Tingkat Kelahiran Rendah, Pemerintah China Pertimbangkan Fasilitasi Wanita Lajang dengan Bayi Tabung
Demi menekan rendahnya angka kelahiran di China, pemerintah kini mempertimbangkan untuk memfasilitasi wanita lajang dengan program bayi tabung.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Tingkat Kelahiran Rendah, Pemerintah China Pertimbangkan Fasilitasi Wanita Lajang dengan Bayi Tabung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hari-di-beijing-china-pada-11-mei-2021.jpg)
Menurut proyeksi, jumlah penduduk China bisa turun di bawah 1 miliar sebelum akhir abad ini.
Sedangkan di India, populasinya telah tumbuh lebih dari satu miliar sejak tahun 1950.
Meskipun pertumbuhan kini telah melambat, jumlah penduduk di negara tersebut diperkirakan masih akan terus meningkat selama beberapa dekade mendatang, mencapai puncaknya sebesar 1,7 miliar pada tahun 2064.
Hari ini rata-rata 86.000 bayi lahir setiap hari di India dibandingkan dengan hanya 49.400 di China.
Poonam Muttreja, direktur eksekutif Yayasan Kependudukan India, mengatakan bahwa meski beberapa orang prihatin dengan implikasi menjadi negara terpadat di dunia, ia mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk India tidak lagi menghadapi "ledakan" yang ditakuti banyak orang.
“Proyeksi sebelumnya mengatakan kita akan menyusul China pada 2027 jadi itu terjadi empat tahun lebih cepat, terutama karena populasi muda kita,” kata Muttreja.
“Tetapi pada saat yang sama, kami juga telah mengurangi pertumbuhan populasi kami dan mencapai stabilisasi populasi lebih cepat dari yang kami bayangkan dan akan terus melambat selama kami tetap berada di jalur yang benar."
"Jadi saya pikir tidak perlu ada peringatan.”
Jumlah pasti populasi India masih belum diketahui, karena keterlambatan pemerintah melakukan sensus, yang biasanya dilakukan setiap dekade.
Sensus dijadwalkan pada 2021, tetapi ditunda karena pandemi Covid-19, dan pemerintah yang dipimpin oleh perdana menteri Narendra Modi belum mengumumkan tanggal dimulainya.
Pengumuman oleh PBB kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada pemerintah India untuk melakukan sensus penduduk.
Menurut prediksi, populasi telah tumbuh hampir 200 juta, lebih besar dari populasi Brasil, sejak sensus terakhir pada tahun 2011.
Para ahli mengatakan kurangnya data vital menghambat pembuatan kebijakan dan program kesejahteraan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.