Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Perang Saudara di Sudan Hari ke-17, Pihak Bertikai Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Selengkapnya, simak rangkuman update perang saudara di Sudan hari ke-17 berikut ini yang dikutip dari Al Jazeera.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Update Perang Saudara di Sudan Hari ke-17, Pihak Bertikai Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata
AFP/-
Orang-orang berlari melewati kendaraan militer di Khartoum pada 15 April 2023, di tengah bentrokan yang dilaporkan terjadi di kota tersebut. - Selengkapnya, simak rangkuman update perang saudara di Sudan hari ke-17 berikut ini yang dikutip dari Al Jazeera.(Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik yang berlangsung di Sudan sudah hampir berlangsung selama tiga minggu.

Ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak perebutan kekuasaan antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter meletus menjadi konflik pada 15 April 2023.

Selengkapnya, simak rangkuman update perang saudara di Sudan berikut ini yang dikutip dari Al Jazeera:

1. Pertempuran

- Tentara Sudan dan RSF sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam.

Gencatan senjata yang disepakati selama ini goyah dan gagal menghentikan pertempuran.

Baca juga: Meski Gencatan Senjata di Sudan Diperpanjang, Pihak Berkonflik Saling Tuduh Langgar Kesepakatan

- Kedua pasukan militer saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pihak bertikai berjanji untuk mengurangi pertempuran di beberapa daerah.

Tetapi kekerasan terus mendorong warga sipil melarikan diri dari wilayah tersebut.

- Saksi mata melaporkan terjadi pertempuran lanjutan antara pihak bertikai.

Jet tempur yang terbang di atas Ibu Kota Khartoum dan kota Omdurman, juga meningkat.

- Polisi Cadangan Pusat, sebuah unit paramiliter dikerahkan ke seluruh Khartoum untuk melindungi properti warga dari penjarahan.

2. Krisis kemanusiaan

- Otoritas Penerbangan Sipil mengumumkan wilayah udara Sudan akan tetap ditutup hingga 13 Mei 2023, dengan pengecualian penerbangan bantuan dan evakuasi.

- Lebih dari 500 orang tewas, dan puluhan ribu orang melarikan diri sejak pertempuran meletus pada 15 April.

Baca juga: Konvoi Kedua Evakuasi Warga AS Tiba di Port Sudan

TRIBUNNEWS.COM - Satgas TNI berhasil evakuasi 110 Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan di bawah pimpinan Mission Commander Kolonel Pnb Noto Casnoto, Jeddah, Rabu, (26/4/2023).

 

Satgas evakuasi yang terdiri dari kru pesawat, personel Satbravo Kopasgat, Kesehatan TNI, Psikolog TNI, BAIS TNI, Puspen TNI, dan staf Kemenlu ini berhasil mengevakuasi WNI yang terdiri dari 33 orang perempuan, 71 orang laki-laki dan enam anak-anak, untuk selanjutnya di bawa menuju posko evakuasi. Setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan, para WNI ini diangkut menggunakan Pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI AU sorti 1 dengan rute penerbangan Jeddah - Port Sudan - Jeddah.

 

Dalam keterangannya, Mission Commander menyampaikan bahwa misi evakuasi rencananya akan dibagi menjadi beberapa sorti dan sorti pertama telah terlaksana dengan lancar tanpa kendala. Menurutnya, evakuasi akan diprioritaskan untuk Lansia, ibu hamil dan anak-anak. //PUSPEN TNI
TRIBUNNEWS.COM - Satgas TNI berhasil evakuasi 110 Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan di bawah pimpinan Mission Commander Kolonel Pnb Noto Casnoto, Jeddah, Rabu, (26/4/2023). Satgas evakuasi yang terdiri dari kru pesawat, personel Satbravo Kopasgat, Kesehatan TNI, Psikolog TNI, BAIS TNI, Puspen TNI, dan staf Kemenlu ini berhasil mengevakuasi WNI yang terdiri dari 33 orang perempuan, 71 orang laki-laki dan enam anak-anak, untuk selanjutnya di bawa menuju posko evakuasi. Setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan, para WNI ini diangkut menggunakan Pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI AU sorti 1 dengan rute penerbangan Jeddah - Port Sudan - Jeddah. Dalam keterangannya, Mission Commander menyampaikan bahwa misi evakuasi rencananya akan dibagi menjadi beberapa sorti dan sorti pertama telah terlaksana dengan lancar tanpa kendala. Menurutnya, evakuasi akan diprioritaskan untuk Lansia, ibu hamil dan anak-anak. //PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

- Kepala PBB mengatakan pejabat tinggi kemanusiaan PBB sedang menuju ke Sudan karena "krisis kemanusiaan yang memburuk dengan cepat".

- Lebih dari 5.000 orang telah menyelamatkan diri dengan kapal-kapal Arab Saudi, menyeberangi Laut Merah dari Port Sudan, kata kerajaan itu.

- Wartawan Sudan Mohamed Alamin Ahmed, yang berada di Khartoum, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga sipil punya banyak alasan untuk melarikan diri dari ibu kota.

“Orang-orang melarikan diri dari Khartoum bukan hanya karena situasi kemanusiaan dan bom yang jatuh di rumah warga sipil, karena penembakan acak dan serangan udara, tetapi juga karena penjarahan warga sipil di jalanan dan bahkan di dalam rumah mereka,” katanya.

3. Upaya diplomasi dan evakuasi

- Inggris mengatakan akan mengoperasikan penerbangan evakuasi tambahan dari Port Sudan pada Senin (1/5/2023).

Inggris sampai hari ini sudah menerbangkan lebih dari 2.000 orang ke luar negeri dari bandara dekat Khartoum.

- Kanada mengatakan akan mengakhiri penerbangan evakuasi karena "kondisi berbahaya".

- Mesir telah mengadakan pertemuan delegasi permanen Liga Arab pada hari Senin (1/5/2023) untuk membahas kekerasan di Sudan.

- Dua pejabat AS mengatakan Amerika Serikat mengirim kapal angkatan laut untuk mengevakuasi warganya.

Baca juga: Konflik Terus Berlanjut, Kelaparan Mengintai Rakyat Sudan

- Hampir 1.000 orang Amerika telah dievakuasi, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Miller menambahkan bahwa konvoi pemerintah tiba di Port Sudan untuk membawa warga AS dan orang lain yang memenuhi syarat ke Arab Saudi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas