Awal Golden Week di Jepang, Kemacetan Panjang di Jalan Tol Tomei Tokyo hingga Mencapai 10 Km
Selama Golden Week tahun ini, jumlah wisatawan domestik diperkirakan mencapai rekor tertinggi 24,5 juta.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kemacetan panjang terjadi di jalan tol Tomei Tokyo, Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Setidaknya kemacetan hingga mencapai 10 kilometer.
"Puncak penurunan kemacetan lalu lintas ke luar Tokyo ada di tanggal 3 Mei mendatang. Tapi kini mulai macet bahkan Sabtu mendatang bisa mencapai 45 km kemacetan di jalan tol Tomei yang kembali masuk ke Tokyo," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (2/5/2023).
Kemacetan sudah mulai terjadi sejak tanggal 29 April lalu, dimana kemacetan lalu lintas sekitar 20 km di Jalan Tol Tomei dan Jalan Tol Kanetsu.
Dari pukul 15.00 hingga 21.00 pada tanggal 30 April, kemacetan lalu lintas hingga 25 kilometer diperkirakan terjadi di dekat Persimpangan IC Ayase di Jalan Tol Tomei.
Baca juga: Alami Kegagalan Sistem Saat Golden Week, Bank SMBC Kena Tegur Badan Jasa Keuangan Jepang
Selama Golden Week tahun ini, jumlah wisatawan domestik diperkirakan mencapai rekor tertinggi 24,5 juta.
Termasuk yang bepergian ke luar negeri, jumlah orang yang berpindah akan semakin banyak, dan penggunaan setiap moda transportasi akan mencapai puncaknya mulai saat ini.
Penerbangan internasional di Bandara Haneda juga mengalami peningkatan.
"Kira-kira 7 kali lebih banyak dari tahun lalu," tambah sumber itu lagi.
Golden Week tahun ini maksimal 9 hari libur berturut-turut.
Akhir pekan lalu, Bandara Haneda yang mencapai puncak keberangkatannya sangat ramai dengan penumpang yang menuju ke luar negeri.
Saat kembali ke Tokyo pada Sabtu dan Minggu mendatang juga mencapai puncaknya.
Golden Week
Golden Week atau Minggu Emas adalah periode di akhir bulan April hingga minggu pertama bulan Mei di Jepang yang memiliki serangkaian hari libur resmi.
Tahun ini mulai Golden Week dimulai 29 April sampai dengan Minggu 7 Mei 2023.
Baca juga: Golden Week Jepang Mulai 29 April, Tempat Wisata Mulai Ramai Kembali
Periode Golden Week bergantung pada tahunnya, tetapi dimulai sekitar 29 April dan berakhir sekitar 5 Mei.
Liburan dapat menjadi agak panjang bila ditambah dengan akhir pekan.
Golden Week disingkat sebagai GW, dan sering disebut Ōgata renkyū (大型連休, liburan berturutan skala besar) atau Ōgon shūkan (黄金週間, minggu emas).
Sejak tahun 2007, sepanjang periode Minggu Emas terdapat 4 hari libur:
- Hari Shōwa (29 April)
- Hari Peringatan Konstitusi (3 Mei)
- Hari Hijau (4 Mei)
- Hari Anak-anak (5 Mei)
Selain itu, perusahaan dan industri sering meliburkan diri pada tanggal 1 Mei untuk memperingati Hari Buruh (Rōdōsai), walaupun bukan merupakan hari libur resmi di Jepang.
Liburan Golden Week tahun 2008 menjadi lebih panjang sehari sesuai dengan kebijakan tahun 2005 yang memindahkan hari libur yang jatuh pada hari Minggu ke hari Senin.
Pada tahun 2008, Hari Hijau jatuh pada hari Minggu 4 Mei, sehingga dipindahkan ke hari Selasa 6 Mei agar tidak jatuh pada hari Senin tanggal 5 Mei yang merupakan Hari Anak-anak.
Golden week merupakan salah satu masa tersibuk bagi jasa transportasi dan pariwisata, bersama-sama dengan liburan musim panas, liburan Obon, dan Tahun Baru.
Masa liburan digunakan untuk pulang ke daerah asal atau berwisata ke dalam dan luar negeri.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Jepang Legalkan Penggunaan Pil Aborsi
Harga tiket pesawat terbang, paket wisata, dan tarif hotel menjadi lebih tinggi dari biasa.
Kereta api dan shinkansen dipenuhi dengan penumpang hingga sebagian harus berdiri, dan jalan bebas hambatan menjadi macet.
Cuaca yang sejuk di sekitar Golden Week dimanfaatkan untuk penyelenggaraan matsuri di berbagai daerah di Jepang, di antaranya:
- Naha Hari Festival
- Hakata Dontaku
- Festival Bunga Hiroshima
- Hamamatsu Matsuri
- Hirosaki Sakura Matsuri
Sejarah
Istilah Golden Week merupakan salah satu contoh kosakata bahasa Jepang yang ditulis dan dibaca seperti bahasa Inggris tetapi merupakan istilah bahasa Jepang (wasei-eigo).
Setelah pemerintah Jepang menetapkan undang-undang hari libur pada tahun 1948, gedung-gedung bioskop kebanjiran penonton yang menghabiskan hari libur di akhir bulan April dan minggu pertama bulan Mei dengan menonton film.
Pada waktu itu siaran televisi belum ada dan rakyat senang menghabiskan liburan dengan pergi menonton bioskop, berbelanja di toko serba ada, atau bepergian ke tempat wisata yang dekat-dekat.
Matsuyama Hideo dari perusahaan film Daiei Motion Picture menyebut minggu liburan ini sebagai "minggu paling luar biasa" bagi industri film di Jepang dan menamakannya "Golden Week".
Istilah ini secara luas dipakai di kalangan pemilik gedung bioskop sebelum akhirnya dikenal masyarakat luas.
Penjelasan lain mengatakan istilah Golden Week dipinjam dari kalangan stasiun radio di Jepang yang menyebut jam siar dengan pendengar terbanyak dengan istilah "Golden Time".
NHK dan beberapa surat kabar tidak lagi menggunakan istilah Golden Week, melainkan Ōgata renkyū (liburan berturutan skala besar).
Media massa mengemukakan berbagai macam alasan untuk tidak menggunakan istilah Golden Week.
Di antaranya, media massa enggan meminjam istilah dari dunia film, penulisan dengan katakana yang memakan tempat, hingga pertimbangan adanya pemirsa dan pembaca surat kabar yang tidak semua dapat berlibur panjang.
Golden Week bukanlah seperti Lebaran pulang kampung. GW untuk berlibur bersama ke luarga besar biasanya ke luar negeri.
Kalau pulang kampung biasanya sekitar 15 Agustus di masa Obon, hari-hari untuk memperingati arwah nenek moyang, menyekar ke pemakaman keluarga.
Di situlah banyak orang kota pulang kampung ke keluarga asal mereka.
Demikian pula akhir tahun juga banyak yang pulang kampung bersama merayakan akhir tahun dan awal tahun baru bersama keluarga besar mereka di kampung-kampung asalnya.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.