Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Status Virus Corona di Jepang Masuk Kategori 5, Dianggap Sama Seperti Sakit Flu Biasa

Dengan perubahan status virus corona ini maka tidak akan ada kebijakan yang melarang masyarakat untuk keluar rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Status Virus Corona di Jepang Masuk Kategori 5, Dianggap Sama Seperti Sakit Flu Biasa
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Mulai hari ini Senin (8/5/2023) status virus corona di Jepang sudah memasuki kategori 5. Ini artinya penyakit Covid-19 di Jepang dikategorikan sama seperti sakit flu biasa. Foto kategori status virus corona di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai hari ini Senin (8/5/2023) status virus corona di Jepang sudah memasuki kategori 5. Ini artinya penyakit Covid-19 di Jepang dikategorikan sama seperti sakit flu biasa.

Kendati demikian vaksinasi Covid-19 tetap dilakukan secara gratis bagi masyarakat.

"Mulai tanggal 8 Mei 2023 ini status virus corona baru di bawah Undang-Undang Penyakit Menular akan bergeser ke "kategori 5" yang sama dengan influenza musiman," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (8/5/2023).

Dengan demikian tidak akan kebijakan yang melarang masyarakat untuk keluar rumah, dan tindakan pengendalian infeksi akan diserahkan kepada penilaian individu.

Baca juga: Pemerintah akan Segera Tindaklanjuti Keputusan WHO Cabut Status Darurat Covid-19

"Vaksinasi tetap gratis tahun ini, itu yang akan kita lakukan," tambahnya.

Mengenai posisi virus corona di bawah Undang-Undang Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan telah mengambil tindakan sebagai "setara kelas 2" yang dapat mengambil tindakan tegas seperti meminta tidak keluar dan merekomendasikan rawat inap di masa sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Tetapi mulai tanggal 8 Mei 2023 sudah sama seperti influenza musiman pindah ke kategori atau level 5 di Jepang.

Setelah transisi, pemerintah tidak dapat lagi meminta pembatasan pergerakan seperti yang telah dilakukan selama ini, dan tindakan pengendalian infeksi akan diserahkan kepada penilaian individu.

"Selain itu, kami bertujuan agar sistem yang menerima pasien di berbagai institusi medis, dengan sistem yang menerima pasien di institusi medis terbatas seperti sebelumnya, akan ditinjau dengan biaya masyarakat sendiri. Sebelumnya biaya masih gratis. Meskipun demikian untuk anak-anak sekolah dasar masih gratis," jelasnya.

Selanjutnya, mengenai pemahaman situasi epidemi, akan diubah menjadi "pemahaman titik tetap" yang melapor ke institusi medis yang ditunjuk seminggu sekali.

Di sisi lain, karena epidemi diperkirakan akan berulang di masa mendatang, vaksinasi gratis akan berlanjut tahun ini.

Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan mengimbau masyarakat yang merasa terinfeksi untuk tidak keluar selama 5 hari sebagai pedoman untuk masa penyembuhan.

Baca juga: Bersyukur Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir: Kini Harus Siap Hadapi Penyakit Menular Lainnya

Gugus tugas pemerintah dan "kebijakan respons dasar" untuk pengendalian infeksi akan dihapuskan sejalan dengan transisi ke "level 5" corona, dan penanggulangan corona negara, yang telah berlanjut selama lebih dari tiga tahun, akan mencapai tonggak utama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas