Jurnalis Prancis Tewas dalam Serangan Roket Rusia di Ukraina
Seorang jurnalis Prancis tewas dalam sebuah serangan roket saat meliput berita di Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam pidato Selasa malam di Washington, menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan orang yang dicintai Soldin.
“Jurnalis yang tak terhitung jumlahnya bekerja untuk mengungkap dan melaporkan kebenaran dalam situasi yang sangat berbahaya,” kata Blinken.
"Hari ini, kami sangat terpukul mengetahui kematian jurnalis video AFP Arman Soldin di Ukraina timur."
Arman Soldin di Mata Teman-temannya
Mengutip CNN.com, kolega yang pernah bekerja dengan Soldin di Ukraina menyebutnya sebagai "wartawan pemberani dan ulet" dan "penuh semangat untuk hidup" dalam komentar yang diposting di Twitter.
Satu video yang diposting sebagai penghormatan menunjukkan dia tertawa dan menyanyikan lagu pop tahun 80-an "Forever Young" saat mengemudi bersama rekan kerja pada April 2022.
Di salah satu utas Twitter terakhir Soldin, dia memposting serangkaian video tentang menyelamatkan bayi landak yang ditemukan tim di dasar kawah dari penembakan Rusia di Chasiv Yar.
Soldin membawa landak kembali ke pangkalan dan memberinya makan kembali hingga sehat.
“Arman adalah tipe orang yang menyelamatkan landak yang terluka di zona perang. Dia adalah pribadi yang luar biasa dan bersemangat dan jurnalis yang hebat. Kami merindukannya. Kami berduka untuknya. Beristirahatlah dengan damai,” kata Jonathan Brown, wakil editor berita AFP untuk Moskow dan Kyiv, di Twitter.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berduka atas kematian Soldin, mengatakan di Twitter:
"Kami berbagi rasa sakit dengan keluarganya dan semua rekannya."
“Dengan keberanian, sejak jam-jam pertama konflik dia berada di garis depan untuk menetapkan fakta."
"Untuk menginformasikan kepada kami."
"Kami berbagi rasa sakit dengan orang yang dicintainya dan semua rekannya.”