Presiden Jokowi Pastikan Pendekatan ASEAN di Myanmar Tidak Hanya dengan Junta Militer
Jokowi memastikan pendekatan ASEAN di Myanmar tidak hanya hanya dilakukan terhadap junta militer, tapi juga dengan pihak-pihak lainnya
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia, sebagai ketua ASEAN terus melakukan pendekatan kepada Myanmar melalui dialog.
Jokowi juga memastikan pendekatan ASEAN di Myanmar tidak hanya hanya dilakukan terhadap junta militer, tapi juga dengan pihak-pihak lainnya.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Siap Bicara dengan Junta Militer Myanmar Demi Kemanusiaan
"Kita mendorong terciptanya dialog, dan tidak hanya dengan junta. Karena disana banyak pihak-pihak yang terlibat, banyak kepentingan yang terlibat," kata Jokowi pada konferensi pers usai penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Kamis (11/5/2023).
Presiden juga memastikan ASEAN akan terus mendorong implementasi 5 Poin Konsensus (5 Point Consensus/5 PC) yang menjadi hasil dari pertemuan pemimpin ASEAN untuk masalah Myanmar pada April 2021 di Jakarta lalu.
"Kita sudah mengengage yang ada di Myanmar untuk mencari solusi-solusi yang ada, dan ini dilakukan dengan banyak pihak di Myanmar. Meskipun kita tidak selalu berbicara mengenai itu, tapi sudah kita lakukan. Kita akan terus mendorong implementasi 5PCs," ujarnya.
Indonesia juga berupaya untuk memfasilitasi AHA Center untuk menjalankan tugasnya.
Presiden berharap Myanmar memiliki komitmen politik untuk melakukan dialog internal diantara mereka.
Baca juga: Mengapa Jepang Marah pada Junta Militer Myanmar? Ini Alasannya
Jokowi juga mengklaim bahwa pendekatan yang dilakukan kepada semua pihak di Myanmar tersebut bukan berarti pengakuan, termasuk terhadap junta militer.
"Pendekatan ini tidak berarti pengakuan, itu jelas," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.