Hasil Kunjungan Zelensky di Eropa: Ukraina Bentuk Koalisi Jet Tempur dan Tambah Senjata
Hasil kunjungan Zelensky di Eropa. Ukraina bentuk koalisi jet tempur. Eropa juga akan menambah pasokan senjata, kendaraan militer, dan rudal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan alasan utamanya mengunjungi Italia, Jerman, Prancis, Inggris adalah mempersiapkan serangan balasan Ukraina ke Rusia.
“Benar-benar penting, paket pertahanan yang kuat. Ini adalah kesepakatannya,” kata Presiden Zelensky, dikutip dari laman Kantor Pers Kepresidenan Ukraina.
Tujuan kunjungan Presiden Zelensky ke beberapa negara Eropa adalah mempersiapkan serangan balasan di garis depan untuk membebaskan wilayah pendudukan.
"Kepala Negara menekankan negosiasi juga menyangkut pembentukan koalisi jet tempur untuk Ukraina dan persiapan KTT NATO di Vilnius," katanya.
"Saya sangat senang dengan pencapaian dan kesepakatan kami. Dan saya sangat berterima kasih kepada Rishi."
"Itu adalah pertemuan yang baik dengan Giorgia (PM Italia), dengan Olaf (Kanselir Jerman), Emmanuel (PM Prancis), dan hari ini di Inggris (PM Rishi Sunak). Paket pertahanan yang sangat penting dan kuat. Ini adalah kesepakatannya," kata Presiden Zelensky.
Baca juga: Zelensky Temui Rishi Sunak, Inggris Janjikan Ratusan Drone Jarak Jauh ke Ukraina
Menurutnya, pembicaraan juga difokuskan pada persiapan KTT G7 yang akan digelar pekan ini di Hiroshima, Jepang.
"Posisi masing-masing negara ini sangat penting di sini. Dan penting agar posisi ini bersatu," kata Presiden Ukraina itu.
Berikut ini sejumlah bantuan yang dijanjikan mitra Barat kepada Ukraina setelah kunjungan Presiden Zelensky.
Baca juga: Dari Italia dan Temui Paus Francis, Presiden Ukraina Kunjungi Jerman untuk Bicarakan Pasokan Senjata
Italia
Presiden Ukraina mengunjungi Roma dan Vatikan, bertemu dengan para pemimpin Italia dan Paus Fransiskus.
Kunjungan itu dilakukan pada Sabtu (13/5/2023).
Italia menjanjikan akan terus memasok Ukraina dengan senjata dan mendukung negaranya selama diperlukan.
"Kami bertaruh untuk kemenangan Ukraina," kata Perdana Menteri Giorgia Meloni, dikutip dari DW.