Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kenaikan listrik di Jepang mulai Juni 2023 naik antara 15,5 persen - 36,6 persen di berbagai daerah di Jepang.

Terendah kenaikannya yang dilakukan pembangkit listrik Tokyo (Tepco) sebesar 15,5 persen.

  "Kami melakukan penilaian yang sangat ketat yang tidak terikat oleh preseden." ungkap Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Yasutoshi Nishimurahari ini (16/5/2023).

Menanggapi persetujuan kenaikan harga oleh tujuh perusahaan listrik besar, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Nishimura mengatakan pada konferensi pers setelah rapat Kabinet, "Kami ingin segera menyetujuinya setelah melalui prosedur yang diperlukan. Untuk masing-masing perusahaan, kami akan dengan hati-hati memberikan penjelasan yang mudah dipahami kepada pengguna dan secara menyeluruh meningkatkan efisiensi manajemen. Kami akan terus menindaklanjuti dengan tegas sambil mencari yang kuat."

Pada konferensi pers setelah rapat kabinet, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, "Tujuh perusahaan telah mengajukan kenaikan harga sekitar 30% hingga 50%, tetapi penilaian yang ketat dilakukan, termasuk penghitungan ulang biaya berdasarkan harga bahan bakar terbaru."

Tingkat kenaikan harga telah diturunkan. Dengan mempertimbangkan langkah-langkah untuk memitigasi perubahan tarif listrik yang drastis, lima dari tujuh perusahaan berada pada tingkat yang lebih rendah daripada sebelum mereka mengajukan kenaikan harga, tambah Matsuno lagi.

Pemerintah telah mengadakan rapat menteri tentang masalah harga, dan menyetujui kenaikan tarif listrik yang telah diterapkan oleh tujuh perusahaan listrik besar kepada pemerintah.

Kenaikan harga rata-rata untuk setiap perusahaan akan berkisar antara 15% hingga 39%, dan diharapkan harga akan dinaikkan dari jumlah yang digunakan pada bulan Juni 2023.

Mengenai "tarif peraturan", yang memiliki banyak pelanggan untuk penggunaan perumahan, harga gas alam yang digunakan untuk pembangkit listrik termal oleh tujuh perusahaan tenaga listrik, Tenaga Listrik Hokkaido, Tenaga Listrik Tohoku, Tenaga Listrik Tokyo, Tenaga Listrik Hokuriku, Tenaga Listrik Chugoku , Shikoku Electric Power, dan Okinawa Electric Power, telah melonjak.

Pihak perusahaan listrik mengajukan kenaikan harga kepada pemerintah, mengatakan bahwa posisi keuangan mereka telah memburuk.

Dalam kondisi tersebut, pemerintah menggelar rapat menteri terkait masalah harga pada 16 Mei ini dan menyetujui usulan kebijakan penilaian kenaikan harga tujuh perusahaan.

Akibatnya, kenaikan tarif yang diatur masing-masing perusahaan, secara rata-rata di semua rencana, akan lebih kecil dari usulan awal.

Kisaran kenaikan harga termasuk revisi tarif pemakaian jaringan transmisi dan distribusi adalah:

▽ Tenaga Listrik Hokkaido  dari semula direncanakan 31,4% menjadi 20,1%,
▽ Tenaga Listrik Tohoku  dari 32% menjadi 21,9%,
▽ Tokyo Electric Power  dari 29,2% menjadi 15,3%,
▽ Tenaga Listrik Hokuriku  dari 43,4% menjadi 39,7%,
▽ Tenaga Listrik Chugoku  dari 29,5% menjadi 26,1%,
▽ Tenaga Listrik Shikoku  dari 26,8% menjadi 23%,
▽ Tenaga Listrik Okinawa  dari 41,7% menjadi 36,6%,
Masing-masing kenaikan harga telah diperkecil oleh pemerintah Jepang.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri menghitung ulang berdasarkan biaya bahan bakar selama tiga bulan dari November tahun lalu hingga Januari tahun ini, ketika harga energi turun, dan juga menilai secara ketat tingkat gaji karyawan.

Berdasarkan kebijakan penilaian tersebut, tujuh perusahaan tenaga listrik telah mengajukan kembali kenaikan harga kepada pemerintah, dan jika Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Perindustrian menyetujui, diharapkan harga akan dinaikkan dari penggunaan bulan depan.

Jika tarif listrik dinaikkan dari pemakaian bulan Juni, bagaimanakah perubahan tarif listrik pada rumah tangga standar?

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian telah menyusun uji coba perhitungan dibandingkan November tahun lalu sebelum mengajukan kenaikan harga, dengan asumsi rumah tangga yang menggunakan 400 kWh per bulan adalah rumah tangga standar.

Menurut dasar tersebut maka kenaikan dalam yen akan menjadi sebagai berikut.

▽ Tenaga Listrik Hokkaido meningkat sebesar 21% dari 15.662 yen menjadi 18.885 yen,
▽ Tenaga Listrik Tohoku meningkat sebesar 24% dari 13.475 yen menjadi 16.657 yen,
▽ Tokyo Electric Power naik 14% dari 14.444 yen menjadi 16.522 yen,
▽ Tenaga Listrik Hokuriku meningkat sebesar 42% dari 11.155 yen menjadi 15.879 yen,
▽ Tenaga Listrik Chugoku meningkat sebesar 29% dari 13.012 yen menjadi 16.814 yen,
▽ Tenaga Listrik Shikoku meningkat sebesar 25% dari 12.884 yen menjadi 16.123 yen,
▽ Okinawa Electric Power meningkat sebesar 38% dari 14.074 yen menjadi 19.397 yen

Mengenai hal ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri mengumumkan bahwa "biaya tambahan energi terbarukan", yang ditambahkan ke tagihan listrik untuk penyebaran energi terbarukan, dikurangi sebesar 820 yen per bulan untuk rata-rata rumah tangga dari penggunaan bulan April, dan pemerintah 7 yen per kilowatt-jam disubsidi untuk rumah tangga di bawah tindakan pengurangan beban.

Jadi beban sebenarnya menjadi lebih ringan untuk lima dari tujuh perusahaan, tidak termasuk Tenaga Listrik Hokuriku dan Tenaga Listrik Okinawa, dibandingkan November tahun lalu.

Namun, tindakan pengurangan beban ini terbatas pada jumlah yang digunakan pada bulan September tahun ini, dan ketika tindakan pengurangan berakhir, rumah tangga standar harus membayar 2.800 yen lebih per bulan.

Dengan demikian beban anggaran rumah tangga di Jepang  juga diperkirakan akan semakin meningkat.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.