Mengapa Bakhmut Jadi Titik Pertempuran Penting dalam Perang Rusia vs Ukraina?
Bakhmut, yang pernah berpenduduk sekitar 70.000 orang, telah menyaksikan pertempuran sengit selama delapan bulan dalam perang Rusia vs Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengklaim telah sepenuhnya merebut Bakhmut di Ukraina timur.
Di satu sisi, Ukraina mengatakan masih menguasai sebagian kota tersebut
Kyiv mengaku pasukannya masih memiliki pijakan di kota timur yang hancur, jelas The Guardian.
Pasukan Presiden Volodymyr Zelensky menyebut saat ini masih berusaha mengepung kota Bakhmut setelah Moskow mengklaim telah merebutnya.
Tidak ada klaim yang dapat diverifikasi secara independen.
Bakhmut, yang pernah berpenduduk sekitar 70.000 orang, telah menyaksikan pertempuran sengit selama delapan bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Baca juga: Zelensky: Kehancuran Bakhmut di Ukraina seperti Hiroshima setelah Pemboman Nuklir
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Bakhmut, kota yang sebelumnya sepi dan tidak mencolok bahkan terletak jauh di wilayah tambang garam, menjadi begitu penting dalam perang Rusia vs Ukraina?
Selengkapnya, simak penjelasan analis berikut ini yang dikutip Tribunnews.com dari Al Jazeera:
Bakhmut yang memiliki nilai strategis terbatas
Rusia harus menguasai Bakhmut untuk dapat maju lebih jauh ke Ukraina dan mencapai tujuan operasi militer khusus Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baik Ukraina mau pun Rusia sama-sama memberikan tekanan kuat pada kota tersebut, yang jauh dari nilai strategis apa pun.
Jika kedua belah pihak berhasil memenangkan Bakhmut, mereka kemudian akan menghadapi serangkaian garis pertahanan yang ditempatkan di sekitarnya.
Kepentingan kota justru terletak pada bobot simbolis yang telah dikumpulkannya selama berbulan-bulan pertempuran yang sengit dan mengakar.
Bagi Ukraina, ini telah menjadi contoh perlawanan yang sengit dan gigih.