Wanita di Vietnam Terancam Dicabut Hak Warisnya oleh Sang Ibu karena Menolak Memiliki Anak
Seorang wanita Vietnam hampir dicabut hak warisnya oleh sang ibu karena menolak untuk memiliki anak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Seorang wanita Vietnam berusia 35 tahun bernama Ngan hampir dicabut hak warisnya oleh sang ibu karena menolak untuk memiliki anak.
Ngan mengatakan bahwa saat dirinya dan sang suami melakukan perjalanan dari kota Ho Chi Minh ke Provinsi Delta Mekong Tien Giang untuk hari peringatan anggota keluarga mereka pada tahun lalu, pasangan ini harus menjawab pertanyaan tanpa henti dari kerabat mereka tentang 'kapan punya anak'.
Saat ibunya, Van menanyakan langsung tentang rencana mereka, Ngan hanya menjawab secara sederhana 'Kami memutuskan untuk tidak memiliki anak (childfree)'.
Ibu dan anak itu kemudian berdebat mengenai pro dan kontra saat memiliki anak.
Baca juga: Meski Beda Pandangan, Ini Cara Mendukung Teman yang Memilih Childfree
Namun bagi Ngan, tidak peduli apakah yang disampaikan ibunya itu masuk akal atau tidak, ia menganggap egois jika sang ibu meminta dirinya memiliki anak hanya untuk keuntungannya sendiri.
"Tidak adil bagi seorang anak untuk memiliki banyak tanggung jawab, bahkan saat ia belum lahir," kata Ngan.
Van menyadari bahwa ia tidak dapat mengubah pendirian putrinya, dirinya pun mengancam akan mencoret nama Ngan dari daftar pewarisnya.
"Jika kamu tidak melahirkan, kamu tidak akan mewarisi apapun dari kami," tegas Van.
Menanggapi hal tersebut, Ngan dan suaminya segera kembali ke Ho Chi Minh.
"Jika ibu bersikap seperti itu, kami akan lebih jarang mengunjungimu," kata Ngan kepada ibunya saat mereka pergi.
Dikutip dari laman vnexpress, Selasa (23/5/2023), Ngan dan suaminya yang juga berusia 35 tahun telah menikah selama tujuh tahun.
Baca juga: Tidak Sama, Inilah Perbedaan Pasangan Childfree dan Childless
Ia mengatakan bahwa mereka telah membahas berkali-kali tentang 'bagaimana kehidupan mereka jika memiliki anak'.
Hingga akhirnya mencapai kesepakatan bersama bahwa mereka tidak akan memiliki anak untuk mempertahankan kehidupan pernikahan mereka yang stabil.