Wanita di Vietnam Terancam Dicabut Hak Warisnya oleh Sang Ibu karena Menolak Memiliki Anak
Seorang wanita Vietnam hampir dicabut hak warisnya oleh sang ibu karena menolak untuk memiliki anak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
"Sudah terlalu banyak orang di dunia ini. Melahirkan anak lagi berarti menciptakan lebih banyak sampah dan lebih mencemarkan lingkungan," tegas Ngan.
Banyak pasangan suami istri di seluruh dunia yang memutuskan untuk tidak memiliki anak, seperti halnya dengan Ngan dan suaminya.
Di Korea Selatan (Korsel) misalnya, tingkat kesuburan total (TFR) yang didefinisikan sebagai jumlah rata-rata anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita selama hidupnya, turun menjadi 0,78, ini merupakan angka terendah yang tercatat di dunia.
Tahun lalu, China juga mencatat penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, TFR negara itu adalah 1,15.
Hingga saat ini belum ada penelitian ekstensif tentang jumlah pasangan menikah yang memutuskan untuk tidak memiliki anak di Vietnam, namun ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tren seperti itu sedang muncul.
Sebuah dokumen penelitian berjudul 'Next Generation Vietnam' yang disusun oleh British Council pada 2020, menunjukkan bahwa 30 persen anak muda Vietnam dilaporkan lebih memprioritaskan tujuan karir daripada pernikahan dan tanggung jawab keluarga.
Penelitian itu juga mengatakan generasi baru orang dewasa Vietnam berbelok ke arah kecenderungan untuk menikah di kemudian hari, mereka bahkan kurang bersedia untuk melahirkan.
Survei terbaru yang dilakukan oleh media lokal VnExpress pun menunjukkan tren serupa.
Di antara sekitar 1.000 peserta, 61 persen mendukung keyakinan bahwa 'memiliki anak, tidak wajib setelah menikah'.
Data yang dikumpulkan tahun lalu oleh Kantor Statistik Umum Vietnam menunjukkan bahwa orang Vietnam pada umumnya semakin enggan untuk melahirkan, dengan tingkat kesuburan negara tercatat sebesar 2,01 anak per wanita, ini merupakan titik terendah sejak 2018.
Sementara itu tingkat fertilitas pengganti, yang dipahami sebagai rata-rata jumlah anak yang perlu dilahirkan oleh seorang wanita untuk mempertahankan tingkat populasi, saat ini adalah 2,1.
Quynh Huong (35) dan Anh Luan (41) menikah delapan tahun lalu setelah menjalani masa pacaran selama delapan tahun.
Mereka mempertahankan keinginan untuk hidup berdua saja 'tanpa anak'.
Huong menjelaskan bahwa ia tumbuh besar menyaksikan ibunya mengorbankan segalanya untuk keluarganya.