Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati Lengsernya Soeharto 25 Tahun Silam, Media Asing Soroti Kisah Etnis Tionghoa di Indonesia

Jauh sebelum Soeharto lengser, berbagai rentetan peristiwa telah menunjukkan tanda-tanda hilangnya pengaruh Jenderal besar ini.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peringati Lengsernya Soeharto 25 Tahun Silam, Media Asing Soroti Kisah Etnis Tionghoa di Indonesia
KOMPAS/JB SURATNO
Presiden RI ke-2 Soeharto. - Jauh sebelum Soeharto lengser, berbagai rentetan peristiwa telah menunjukkan tanda-tanda hilangnya pengaruh Jenderal besar ini. 

Orang tuanya fasih berbahasa Belanda dan tidak bisa berbahasa Mandarin.

Selain bahasa Indonesia, Dede fasih berbahasa Jawa.

Dia tidak berbicara bahasa China karena keluarganya tidak lagi berbicara salah satu dari mereka, yang berarti dia tidak memiliki paparan bahasa-bahasa Mandarin saat tumbuh dewasa.

Dosen dan cendekiawan, yang telah terang-terangan menjadi gay selama sekitar 40 tahun, mengatakan kebanyakan orang Tionghoa Indonesia sekarang “kurang lebih” bebas tetapi bentuk diskriminasi lainnya tetap ada.

“Sebagai orang 'aneh', tidak apa-apa. Anda hidup dengan kebencian di sekitar Anda,” katanya kepada Al Jazeera.

"Saya pribadi cukup kuat, jadi saya mengabaikannya," tegasnya.

Menurut Laporan Dunia Human Rights Watch 2023, “Indonesia juga semakin banyak menggunakan undang-undang lain untuk menargetkan dan menuntut orang-orang LGBT, termasuk undang-undang Anti-Pornografi 2008”.

Berita Rekomendasi

“Keanekaragaman tidak boleh didiskriminasi [dan] tidak boleh dibatasi," ucapnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas