Rusia Mulai Kirim Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia, AS Beri Kutukan Keras
AS mengutuk keras setelah Rusia mulai menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mulai menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia, Kamis (25/5/2023).
Hal ini merupakan penyebaran pertama bom semacam itu di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991 silam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sedang berperang melawan Rusia, sejak ia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.
Rencana penyebaran nuklir tersebut diumumkan oleh Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret 2023.
"Kolektivitas Barat pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," ujar Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, Kamis, dilansir NDTV.
Baca juga: AS Sanksi Bos Wagner Rusia di Mali atas Dugaan Transaksi Senjata untuk Perang di Ukraina
Hal senada disampaikan oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Alexander Lukashenko mengatakan, senjata nuklir taktis sudah bergerak.
"Pergerakan senjata nuklir sudah dimulai," ungkap Lukashenko kepada wartawan, Kamis.
Lukashenko pun buka suara ketika ditanya apakah senjata itu sudah ada di Belarusia.
"Mungkin. Ketika saya kembali, saya akan memeriksanya," jelasnya.
AS Beri Kutukan Keras
Diberitakan New York Post, Amerika Serikat mengutuk keras penyebaran nuklir taktis di Belarusia.
"Contoh terbaru dari perilaku tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat dari Rusia sejak invasi skala penuh ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, Kamis.
Miller mengatakan, AS tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklirnya atau indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.
Baca juga: Jenderal di AS: Perang di Ukraina Tidak akan Dimenangkan Rusia