Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kucing Berusia 25 Tahun Bertemu Lagi dengan Pemiliknya setelah 2 Tahun Menghilang

Seekor kucing kembali kepada pemiliknya setelah 2 tahun menghilang. Kucing itu berusia 25 tahun atau sekitar 116 tahun usia manusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kucing Berusia 25 Tahun Bertemu Lagi dengan Pemiliknya setelah 2 Tahun Menghilang
Jam Press Vid/Animals Lost and Found in Kent
Kizzy, kucing 25 tahun yang kembali kepada pemiliknya. Seekor kucing kembali kepada pemiliknya setelah 2 tahun menghilang. Kucing itu berusia 25 tahun atau sekitar 116 tahun usia manusia. 

"Dan dia adalah kucing peliharaan, yang berusia 25 tahun dan telah tinggal di sebuah rumah dan dirawat sepanjang hidupnya."

Alison melanjutkan: "Dia mengenali aroma suamiku dan kemudian menangis."

Kizzy, kucing 25 tahun yang kembali kepada pemiliknya
Kizzy, kucing 25 tahun yang kembali kepada pemiliknya (Jam Press Vid/Animals Lost and Found in Kent)

Baca juga: Viral Khitanan Kucing di Banyuwangi, Dimeriahkan Jaranan dan Musik, Pemilik Ditertawakan Tetangga

"Dia sekarang bersantai bersama kami dan mendapatkan banyak pelukan dan makanan."

Natasha McPhee, pendiri Animals Lost and Found di Kent, menyatakan:

"Sungguh luar biasa! Sungguh menakjubkan."

"Kebanyakan kucing tidak mencapai usia itu di dalam ruangan apalagi di luar sendirian."

Meskipun usianya sudah lanjut, Kizzy masih memiliki beberapa tahun lagi sebelum dia dinobatkan sebagai kucing tertua di dunia.

Berita Rekomendasi

Rekor khusus itu saat ini dipegang oleh Rosie, kucing berbulu halus dari Norwich yang sudah menginjak usia 31 tahun.

Teknologi Microchip untuk Hewan Peliharaan

Ilustrasi kucing dengan microchip
Ilustrasi kucing dengan microchip (Lost Pet Research and Recovery)

Baca juga: Maya Nadien Habiskan Puluhan Juta untuk Pelihara Kucing, Akui Sebagai Obat Kesepian

Mengutip thedrakecenter.com, microchip adalah chip kecil terkomputerisasi yang diletakkan di bawah kulit kucing, biasanya di sekitar area bahu.

Tujuannya pemasangan microchip adalah sebagai bentuk identifikasi jika kucing peliharaan hilang dan ditempatkan di tempat penampungan atau rumah sakit hewan.

Microchip sudah banyak digunakan di negara-negara maju, digunakan untuk mengidentifikasi siapa kucing itu dan siapa pemiliknya, dan mengembalikannya kepada pemiliknya sesegera mungkin.

Pemasangan microchip tidak berbahaya dan juga tidak menimbulkan rasa sakit pada kucing.

Microchip lebih efisien sebagai bentuk identitas dibandingkan dengan kalung kucing yang mudah lepas.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas