Kementerian Luar Negeri Korea Beberkan Alasan Korea Selatan Antusias Berinvestasi di IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) turut menjadi pembahasan penting bagi hubungan diplomatik Indonesia dengan Korea Selatan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tahun 2023, hubungan diplomatik Republik Indonesia dan Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel) menginjak usia ke-50 tahun.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) turut menjadi pembahasan penting bagi kedua negara, ungkap Deputi Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kim Dong-bae di Kantor Kemlu Korea, Seoul, Selasa (30/5/2023).
Ia berujar investasi sektor swasta Korsel di IKN turut dibahas Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Presiden Republik Korea (Korea Selatan/Korsel) Yoon Suk Yeol, di Hiroshima, Jepang, pada KTT G7 beberapa waktu lalu.
"Pada Maret, Menteri Pembangunan infrastruktur dan transportasi berkunjung secara langsung ke IKN Nusantara. Dia merupakan delegasi tertinggi pertama yang mengunjungi langsung kawasan IKN Nusantara," ujar Kim kepada delegasi program Indonesian Next Generation Journalist on Korea.
Menurutnya hal ini menunjukkan komitmen Korea untuk mendukung pembangunan di IKN.
Indonesia merupakan negara yang penting bagi Korea Selatan, bukan hanya di AEAN tapi juga di dunia.
"Indonesia adalah salah satu negara G20 bersama Korea, juga di MIKTA (perkumpulan negara Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia)," ujarnya.
Kedua negara memiliki hubungan kerja sama yang baik di bebarapa sektor.
Korea percaya, Indonesia tidak hanya menjadi negara yang penting bagi ASEAN tapi juga bagi dunia di masa depan.
"Jika Indonesia menjadi negara yang penting tahun demi tahun, mengapa tidak (kami berinvestasi di Indonesia)? kami tertarik," ungkap Kim.
Bahkan pada KTT G7, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor Korea.
"Mengapa tidak, perusahaan Korea ikut menghasilkan uang disana (IKN). Tentu tidak hanya menghasilkan uang, tapi juga bertukar pengetahuan. Kami percaya Korea menjadi salah satu negara yang baik bagi Indonesia," ujarnya.
Korea juga merupakan 1 dari 10 negara dengan income perkapita tertinggi dunia, yang menjadi bekal optimisme Korea untuk bisa mendukung pembangunan IKN Nusantara.
Kim mengatakan, tidak seperti Indonesia, Korea tidak memiliki cukup sumber daya alam yang memadai.
Baca juga: Korea Foundation Ajak 13 Jurnalis Indonesia Belajar Budaya Korea Selatan
Sehingga penting bagi Korea menjalin relasi dengan Indonesia, termasuk untuk berinvestasi di IKN.
"Indonesia unggul dalam nikel, dan kami memproduksi baterai. Sehingga kenapa tidak kami berinvestasi di IKN. Kami mempunyai ambisi, tapi kami sepakat untuk bertukar pengalaman tentang hal ini," ujarnya.