Sudah Tahu Ilegal Pemilik Toko Hewan Tetap Jual Produk Kesehatan Yang Tidak Disetujui Pemerintah
Sudah tahu perbuatannya ilegal, 3 pemilik toko hewan di Ginza Tokyo menjual produk kesehatan yang tidak disetujui kementerian kesehatan Jepang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sudah tahu perbuatannya ilegal, 3 pemilik toko hewan di Ginza Tokyo menjual produk kesehatan yang tidak disetujui kementerian kesehatan Jepang.
"Kami tahu itu ilegal, tapi saya tidak berpikir akan ditindak pihak berwajib," papar 2 di antara 3 pemilik toko hewan kepada penyelidik kepolisian baru-baru ini dan mengakui tuduhan yang dilakukan kepolisian Jepang.
Tiga pemilik toko hewan peliharaan di Ginza, Tokyo, dikirimi dokumen karena dicurigai melanggar Undang-Undang Farmasi dan Alat Kesehatan dengan menjual obat yang tidak disetujui yang diklaim efektif untuk kanker dan demensia.
"Pemilik menjual obat-obatan yang diproduksi tanpa izin untuk anjing, mengklaim bahwa produk yang mereka jual itu juga efektif untuk manusia tanpa memastikan keamanannya," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (31/5/2023).
Dokumen tersebut dikirim ke tiga orang, termasuk pemilik toko hewan peliharaan di Ginza, Tokyo, dan perusahaan yang beroperasi sebagai korporasi.
Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, antara April 2018 dan Desember tahun lalu, pemilik bisnis menjual sembilan jenis obat yang tidak disetujui pemerintah di Internet.
Pemilik toko mengklaim bahwa obat itu efektif melawan kanker dan demensia pada manusia dan hewan.
"Hal tersebut jelas melanggar Undang-Undang Kefarmasian dan Alat Kesehatan."
Pemilik membuat obat tanpa izin, menjualnya untuk anjing tanpa memastikan keamanannya, dan menjual sebagian dengan mengklaim bahwa itu juga efektif untuk manusia.
Beberapa bahan baku yang digunakan dalam manufaktur telah melewati tanggal kedaluwarsa selama lebih dari empat tahun.
Sejauh ini, tidak ada keluhan bahaya kesehatan. Berbagai produk disita pihak kepolisian Tsukiji Tokyo (lihat gambar).
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki secara rinci dengan asumsi bahwa sejauh ini telah terjual lebih dari 100 juta yen produk terlarang itu.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.