Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Mengaku Heran Ada Negara yang Nyatakan Dukungannya Terhadap Ukraina

Menurut Megawati, ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina tampak kurang seimbang.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Megawati Mengaku Heran Ada Negara yang Nyatakan Dukungannya Terhadap Ukraina
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menurut Megawati, ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina tampak kurang seimbang. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri selama ini ternyata menyoroti perang yang berlangsung di Eropa Timur antara Rusia dengan Ukraina.

Rusia diketahui hanya didukung negara tetangganya Belarus.

Sedangkan Ukraina yang selama ini telah mengajukan proposal untuk bergabung dengan NATO, diketahui didukung oleh negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Menurut Megawati, ia melihat perang antara Rusia dan Ukraina tampak kurang seimbang.

Ini terlihat dari strategi yang dimainkan kedua negara jelas berbeda.

"Itu kenapa Ukraina kok nggak mikir ya, kok mau melawan Rusia, kenapa? Loh ini realita, ini adalah strategi kan. Saya mikir, 'ngapain?' Hanya karena mikirnya dibantu oleh negara Barat," kata Megawati, dalam Pengukuhan KRI Bung Karno-369 yang dikutip dari Kompas TV, Kamis (1/6/2023).

Berita Rekomendasi

Ketua Umum Partai PDI Perjuangan (PDIP) itu melihat aksi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampak seperti orang yang sedang 'jualan' ke negara Barat.

Baca juga: Megawati Hadiri Peresmian dan Pengukuhan Komandan KRI Bung Karno-369 di Kolinlamil

Mantan seniman Ukraina itu, kata Megawati, terlihat selalu meminta bantuan negara Barat dan bukan mengandalkan negaranya sendiri.

Megawati juga mengaku heran ada negara yang menyatakan dukungannya kepada Ukraina.

Ia pun mempertanyakan dukungan seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Ukraina.

"Pertanyaannya, kemarin kan saya lihat di TV, Presiden Zelenskyy 'jualan-jualan', ya kenapa keliling-keliling begitu, terus dibilang mau memberi bantuan. Terus kemarin ASEAN bilang akan memberikan support, pertanyaan saya 'apakah itu sebenarnya yang dibutuhkan?," tegas Megawati.

Tidak hanya itu, ia juga melihat 'pemandangan yang berbeda' ditampilkan kubu Rusia yang tampak tidak terpengaruh dengan aksi Zelenskyy.

Megawati menilai Presiden Rusia Vladimir Putin tidak terlihat gentar dan bingung mencari dukungan.

"Sudah begitu, saya lihat toh Pak Putin nya ajeg (biasa) aja kan, nggak kelihatan bingungnya," papar Megawati.

Dari konflik inilah dirinya melihat bahwa yang harus dipahami adalah strategi yang dimainkan dua negara pecahan Soviet itu.

"Apa maunya saya, apa cerita saya ini? Supaya dapat dimengerti, itu sebuah strategi," jelas Megawati.

Di mata Megawati, Putin memainkan perang psikologis dalam melawan Ukraina yang didukung negara Barat.

"Satu, Putin melakukan yang namanya perang psikologi," tutur Megawati.

Tidak hanya itu, Megawati melihat Putin sangat paham bahwa tidak mungkin Barat mau memberikan senjata terbaru dan super canggih untuk membentengi pertahanan Ukraina.

"Yang kedua, dia (Putin) bisa tahu, karena apa? 'Mana mungkin negara Barat akan memberi bantuan (alat perang) itu yang keren-keren'," jelas Megawati.

Megawati memang mengaku tidak mengingat nama senjata apa saja yang ia anggap tua, namun dirinya mengetahui bahwa senjata yang diberikan kepada Ukraina dari negara anggota NATO adalah senjata tua.

Dirinya pun penasaran apakah Zelenskyy mengetahui hal tersebut.

"Saya suka lupa nama, tapi saya ingat senjata yang diberikan, saya mikir 'lah dia (Zelenskyy) tahu nggak ya? Kok saya tahu ya' maksudnya (mengenai) barang (yang disumbangkan) itu (senjata tua)," kata Megawati.

Berkaca dari isu tersebut, ia pun meminta TNI untuk bisa menyiapkan strategi yang dapat membuat Indonesia bertindak secara cerdas dan tidak gugup jika suatu saat terjadi konflik.

"Jadi saya bercerita ini adalah untuk berpikir, 'kalian ini orang pintar loh, saya lihat sudah Jenderal Jenderal', tapi ya sudah, bikin sesuatu strategi yang kalau sesuatu terjadi itu nggak gugap gugup," pungkas Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas