Menteri Pertanian Rusia Klaim Negaranya Sumbang 20 Persen dari Ekspor Gandum Global
Produsen Rusia terus membangun hubungan dengan mitra asing yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rusia telah mengubah orientasi ekspor pertaniannya ke negara-negara yang tidak mendukung sanksi Barat terhadap negaranya.
Menteri Pertanian Rusia, Dmitry Patrushev mengatakan 87 persen ekspornya kini masuk ke negara-negara tersebut.
"Pengiriman produk pertanian Rusia ke China, Turki, Mesir, Bangladesh, Aljazair, dan Pakistan telah mengalami peningkatan yang signifikan," kata Patrushev saat berbicara pada panel menteri Jumat kemarin.
Baca juga: Pasokan Gandum Dunia Terancam, Ini Sebabnya
Patrushev menekankan bahwa produsen Rusia terus membangun hubungan dengan mitra asing yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (3/6/2023), Rusia mempertahankan status pengekspor bersih produk pertanian pada 2022.
Hal itu karena penjualan luar negeri dalam bentuk moneter mencapai 41,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sementara impor mencapai 35,7 miliar dolar AS.
Patrushev menekankan, setiap batch ekspor gandun di dunia saat ini diekspor dari Rusia.
Ia menyampaikan bahwa Rusia mengirimkan lebih dari dua juta ton ikan dan lebih dari 730.000 ton produk ternak ke pasar internasional pada 2022, dan ekspor produk dengan nilai tambah pun terus meningkat.
Bulan lalu, Patrushev mengatakan ekspor biji-bijian Rusia akan berkisar antara 50 hingga 55 juta ton pada musim 2023-2024.
Berbicara pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi nasional negara itu, dirinya mencatat bahwa panen gandum Rusia pada 2023 mencapai 78 juta ton, dan 93 persen biji-bijian musim dingin berhasil melewati cuaca dingin dalam kondisi baik.