Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidak Ada Kompetisi Seks Resmi di Swedia, Upaya Memasukkan Seks Sebagai Olahraga Ditolak

Internet baru-baru ini ramai dengan klaim aneh bahwa di Swedia akan ada penyelenggaraan kompetisi seks sebagai olahraga.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tidak Ada Kompetisi Seks Resmi di Swedia, Upaya Memasukkan Seks Sebagai Olahraga Ditolak
Foto DPA
Ilustrasi dua tangan bermesraan 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Internet baru-baru ini ramai dengan klaim aneh bahwa di Swedia akan ada penyelenggaraan kompetisi seks sebagai olahraga.

Ternyata media internasional tertipu dan melaporkannya sebagai kebenaran.

Media Jerman DW menyelidiki masalah itu dan memberitakan Rabu ini (7/6/2023) sebagai hal tidak benar.

Tajuk utama di situs web The Times of India, salah satu surat kabar paling populer dan terkemuka di India, berbunyi bahwa "Swedia Akan Segera Menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Seks Eropa."

Menurut laporan tersebut, Swedia telah secara resmi mengakui seks sebagai olahraga dan untuk menentukan siapa yang terbaik dalam hal itu, akan menjadi tuan rumah sebuah turnamen di mana para kontestan akan terlibat dalam pertemuan sehari-hari yang berlangsung hingga enam jam.

Kompetisi tersebut rupanya akan dijadwalkan dimulai 8 Juni di kota Gothenburg.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian platform media sosial menyiarkan pula hal demikian.

Ternyata badan olahraga Swedia membantah adanya acara semacam itu.

Kabar adanya kejuaraan seks di Swedia rupanya sudah beredar cukup lama.

Portal Yunani  bahkan menyebutkan partisipasi kontestan Yunani di turnamen tersebut. Rumah media terkemuka Afrika Selatan IOL dan situs web Nigeria juga memberitakan hal tersebut.

Bahkan media populer Jerman RTL  melakukan jajak pendapat yang menanyakan pengguna: "Apa pendapat Anda tentang mengenali seks sebagai olahraga?"


 Menanggapi hal tersebut Swedia secara resmi membantah hal tersebut.

"Semua informasi ini salah," kata Anna Setzman, juru bicara Konfederasi Olahraga Swedia

Dalam pernyataan tertulis dari Stockholm kepada DW dituliskan, "Saat ini, informasi palsu tersebar di beberapa media internasional tentang Swedia dan olahraga seks Swedia. Ini ini jelas tidak benar."

Bagaimana semuanya dimulai?

Göteborgs-Posten, salah satu harian besar berbahasa Swedia, melaporkan bahwa seorang pria Swedia bernama Dragan Bratic berada di belakang keseluruhan drama rencana kompetisi seks tersebut.

Menurut surat kabar, Bratic memiliki beberapa klub tari telanjang dan menginginkan seks diklasifikasikan sebagai olahraga.

Dia mengajukan permohonan untuk menjadi anggota konfederasi pada Januari tahun ini.

Lalu Konfederasi Olahraga Swedia mengonfirmasi kepada DW bahwa ada seseorang yang mengklaim ada federasi seks dan melamar keanggotaan, tapi lamaran atau aplikasi tersebut ditolak pada Mei 2023.

"Konfederasi Olahraga Swedia telah menarik perhatian pada fakta bahwa di beberapa bagian media internasional saat ini tersebar berita bahwa federasi seks telah menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia," kata Setzman dalam pernyataannya.

Tujuannya jelas mencoreng olahraga Swedia dan bangsa negara Swedia, tekannya lagi.

 Bahkan dalam acara tersebut,  menyertakan alamat email yang terkait dengan "Federasi Seks Swedia."

Menariknya, situs web dengan nama itu memang ada, tetapi mengarah ke situs web pornografi dengan URL berbeda yang saat ini sedang menghitung mundur untuk "turnamen" dan mengklaim bahwa itu akan menyiarkan langsung acara tersebut.

Konfederasi dengan tegas membantah adanya kerjasama dengan organisasi seks,"Tidak ada federasi seks yang menjadi anggota Konfederasi Olahraga Swedia," kata Setzman.

Seks adalah topik yang tabu bagi banyak negara, dan negara-negara Nordik dikenal sebagai tuan rumah beberapa kompetisi yang tidak biasa, seperti menggendong istri dan Kejuaraan Sauna Dunia (yang berakhir pada 2010 setelah kematian salah satu peserta).

Outlet lain menerbitkan artikel yang menyesatkan menjelaskan bagaimana pengetahuan tentang Kamasutra, kitab suci Sanskerta kuno tentang erotisme dan seks, akan membantu peserta dalam acara tersebut, hanya untuk mengungkapkan di paragraf terakhir bahwa kejuaraan tersebut adalah berita palsu alias Hoax !

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas