Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream, Jerman Temukan Bukti Mengarah ke Polandia
Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia, lapor WSJ, Sabtu (10/6/2023).
Laporan itu menduga bahwa Polandia menjadi pangkalan operasi untuk meledakkan pipa Nord Stream yang digunakan untuk mengirim gas dari Rusia melalui Laut Baltik.
Para penyelidik merekonstruksi pelayaran Andromeda selama dua minggu.
Sebagai catatan, Andromeda merupakan kapal pesiar sepanjang 15 meter yang diduga terlibat sabotase pipa Nord Stream 1 dan 2 pada September 2022 kemarin.
The Journal mengutip orang-orang yang mengetahui pelayaran tersebut sebagai indikasi bahwa kru sabotase telah menempatkan bahan peledak laut dalam di Nord Stream 1.
Kemudian mereka mengarahkan kapal ke jalur menuju Polandia.
Baca juga: Soal Pemboman Pipa Nord Stream, Diperkirakan Kelompok Pro-Ukraina Gunakan Ratusan Kilogram Peledak
Laporan itu menambahkan bahwa Jerman sedang mencoba untuk mencocokkan sampel DNA yang ditemukan di kapal "setidaknya dengan satu tentara Ukraina".
Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman dan juru bicara pemerintah Polandia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Tetapi seorang pejabat senior Polandia menyatakan bahwa laporan surat kabar tersebut adalah hasil dari propaganda Rusia.
"Informasi tentang petunjuk Polandia atau Ukraina dalam penghancuran NS1 dan NS2, diulangi di ruang media, secara konsisten digunakan oleh aparat pengaruh Rusia untuk menciptakan kesan/anggapan di antara penerima bahwa Warsawa dan Kiev berada di balik insiden ini," Stanislaw Zaryn, wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, menulis di Twitter.
Ketergantungan gas Rusia
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia menjadi sorotan politik.
Penghancuran jalur pipa Nord Stream mempercepat peralihan kawasan itu ke pemasok energi lainnya.
Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, masing-masing terdiri dari dua pipa, dibangun oleh Gazprom yang dikontrol negara Rusia untuk memompa 110 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke Jerman.