Di Jepang Biaya Melahirkan Akan Bebas Tahun 2026
Mulai 2026, biaya persalinan ditanggung asuransi. Kebijakan mulai tahun fiskal 2026 tentang tunjangan persalinan, termasuk perlindungan asuransi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kebijakan Strategis Masa Depan Anak di Jepang untuk memperkuat penanggulangan terhadap penurunan angka kelahiran antara lain dengan membebaskan biaya melahirkan tahun 2026.
“Mulai 2026, biaya persalinan ditanggung asuransi. Kebijakan mulai tahun fiskal 2026 tentang tunjangan persalinan, termasuk perlindungan asuransi untuk biaya persalinan,” ungkap PM Jepang Fumio Kishida malam ini (13/6/2023).
PM Kishida telah mengungkapkan kebijakan untuk mulai menerapkan asuransi biaya persalinan mulai tahun fiskal 2026.
Di sisi lain, dalam mengamankan sumber keuangan, ia menegaskan akan melaksanakan reformasi belanja secara menyeluruh agar tidak menambah beban tambahan yang cukup besar bagi rakyat.
Di awal konferensi pers, Perdana Menteri Kishida mengatakan, “Penyebab utama kenaikan angka lajang dan penurunan angka kelahiran adalah masalah pendapatan generasi muda. Setiap generasi muda ingin meningkatkan pendapatan mereka.”
Tambah PM Kishida, “Banyak anak muda yang berkata, 'Saya ingin menikah dan punya anak.' Kecuali kita menciptakan masyarakat di mana orang bisa memiliki harapan cerah untuk masa depan, kita tidak akan bisa membalikkan tren penurunan angka kelahiran."
Kebijakan strategis kali ini adalah dengan berani mewujudkan perluasan dukungan ekonomi yang telah dicanangkan bertahun-tahun namun tidak dapat terealisasi.
Ia menyatakan tekadnya untuk mencurahkan seluruh tenaganya untuk meningkatkan pendapatan generasi pengasuh.
Dia juga menekankan bahwa selama tiga tahun ke depan, anggaran anak dan mengasuh anak Jepang akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dalam hal pengeluaran terkait keluarga per anak, membuat sebuah terobosan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa anggaran Badan Urusan Anak dan Keluarga akan meningkat lebih dari 50 persen, dan menegaskan kembali niatnya untuk menargetkan dua kali lipat pada awal 2030-an.
“Peningkatan tunjangan anak mulai Oktober mendatang”
Terkait tunjangan anak yang merupakan salah satu pilar penopang ekonomi, rencananya akan dilakukan langkah-langkah perluasan mulai Oktober tahun depan, seperti menghapus batasan pendapatan, memperluas cakupan pembayaran untuk siswa sekolah menengah, dan meningkatkan jumlah bantuan menjadi 30.000 yen untuk anak ketiga dan seterusnya.
Di sisi lain, penting juga untuk mengubah struktur dan kesadaran masyarakat secara keseluruhan, dan PM Kishida jelaskan bahwa jika kedua orang tua mengambil cuti mengasuh anak untuk jangka waktu tertentu setelah melahirkan, tingkat tunjangan cuti mengasuh anak akan dinaikkan sehingga gaji yang dibawa pulang mereka tidak akan berubah.