Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Punya Nilai Ritual Tertentu, Payung Tradisional Jepang Wagasa Tidak Boleh Dipakai Pesumo Biasa

Wagasa atau Karakasa atau payung tradisional Jepang ternyata tidak bisa dipakai sembarangan termasuk oleh pesumo umum.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Punya Nilai Ritual Tertentu, Payung Tradisional Jepang Wagasa Tidak Boleh Dipakai Pesumo Biasa
Foto Nikkei
Wakasa atau Karakasa atau payung tradisional Jepang yang di-diversifikasi menjadi lampu atap rumah (Kotori) dan menjadi trend menarik saat ini khususnya bagi kalangan turis asing. Wagasa atau Karakasa atau payung tradisional Jepang ternyata tidak bisa dipakai sembarangan termasuk oleh pesumo umum. 

2. Pesona payung Jepang menikmati dengan panca indera

Payung Jepang indah dipandang, karena mengkilap dan berwarna-warni, tapi bukan itu saja.

Suara hujan jatuh di atas kertas Jepang membuat bunyi elegan tersendiri.

Aroma minyak alami yang dioleskan pada kertas Jepang membuat suara dan aromanya juga akan menghibur dengan perasaan yang berbeda dari biasanya.

3. Untuk tampilan yang natural dan cantik

Dari perasaan bahwa kita ingin merawatnya dengan hati-hati, postur dan sikap secara alami akan menjadi terasa indah.

Wagasa memiliki kekuatan untuk membuat kita terlihat bermartabat, gagah, anggun, hanya dengan memegangnya.

Berita Rekomendasi

Daya tarik payung Jepang yang keempat adalah dengan memegang saja bisa menjadi titik fokus koordinasi.

Mungkin ide yang bagus untuk merasakan tatapan orang yang kita lewati dan merasakan sedikit rasa superioritas.

Selain itu, kimono meskipun tidak dikenakan secara kasual, tetapi hanya dengan memegang payung Jepang dapat menjadi titik fokus untuk mengoordinasikan pakaian, dan juga dapat menjadi katalisator komunikasi.

Hiyoshiya, yang dipimpin Nishibori yang telah mewarisi payung gaya Kyoto selama lebih dari 160 tahun selama lima generasi, masih memproduksi payung Jepang seperti bangasa, payung janome, dan payung terbuka, serta merestorasi berbagai jenis payung Jepang yang digunakan di kuil, tempat suci, dan untuk acara adat.

"Sambil melestarikan tradisi, kami terus menghadapi tantangan baru, memperluas ke bidang pencahayaan desain dan interior, dan terus menawarkan produk dan ruang di mana kita dapat merasakan keindahan material alami dan teknik tradisional dalam kehidupan modern."

Selain bisnis dalam negeri, Nishibori juga mengerjakan bisnis di luar negeri, dan memanfaatkan pengetahuan dan jaringan yang telah dikembangkan di lebih dari 15 negara.

"Kami memberikan konsultasi tentang manajemen desain untuk industri tradisional dan usaha kecil dan menengah, menghasilkan merek regional, dan mendukung ekspansi ke luar negeri."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas