Silvio Berlusconi Meninggal, Situs Web Pasang Spanduk 'Berlusconi Dilikuidasi Sendiri 12 Juni 2023'
'Mirotvorets' (Peacemaker) menuduh Berlusconi sebagai 'kaki tangan penjajah dan teroris fasis Rusia' dalam 'kejahatan terhadap Ukraina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Situs web terkenal yang menjadi tuan rumah database musuh Ukraina bersukacita atas kematian mantan Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi pada Senin (12/6/2023) kemarin, setelah mencapnya sebagai sekutu 'Rusia'.
'Mirotvorets' (Peacemaker) menuduh Berlusconi sebagai 'kaki tangan penjajah dan teroris fasis Rusia' dalam 'kejahatan terhadap Ukraina', khususnya terkait pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Yalta, Krimea pada 2015.
Baca juga: Silvio Berlusconi wafat: Mantan PM Italia dan eks-pemilik AC Milan nan kontroversial
Pada Senin kemarin, setelah berita meninggalnya Berlusconi tersebar luas, situs web itu memasang spanduk berkedip di atas entrinya, menyilangkan foto Berlusconi dan menulis 'dilikuidasi"' menggunakan huruf berwarna merah serta menandainya sebagai 'dilikuidasi sendiri pada 12 Juni 2023'.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (13/6/2023), 'Mirotvorets' dilaporkan merupakan gagasan Anton Gerashchenko yang kini menjabat sebagai Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Sebagai lokasinya, situs web mencantumkan Warsawa Polandia dan Langley Virginia, Amerika Serikat (AS) markas besar CIA.
Situs tersebut didirikan pada Desember 2014, seolah-olah oleh aktivis swasta untuk menyebut dan mempermalukan 'musuh Ukraina'.
'Mirotvorets' memposting informasi pribadi individu yang ditargetkan oleh Ukraina, seperti jurnalis Oles Buzina yang dibunuh pada April 2015.
Situs itu juga merayakan pembunuhan jurnalis Rusia Darya Dugina yang merupakan putri Filsuf dan penulis terkemuka Aleksandr Dugin pada Agustus 2022.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan PM Italia, Silvio Berlusconi Meninggal Dunia pada Usia 86 Tahun
Ukraina membantah terlibat dalam pemboman mobil yang merenggut nyawa jurnalis itu, namun intelijen AS dilaporkan meyakini bahwa pemerintah Ukraina bertanggung jawab dalam peristiwa ini.
Selama bertahun-tahun, situs web Mirotvorets telah memasukkan politisi dan tokoh masyarakat terkenal dari negara Barat, termasuk Presiden Kroasia Zoran Milanovic, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, pensiunan Diplomat AS Henry Kissinger dan musisi rock Roger Waters.
Menariknya, meskipun AS dan Inggris dikenal sebagai pendukung utama Ukraina, namun 'Mirotvorets' tidak ragu untuk memasukkan nama Keir Simmons, seorang warga negara Inggris yang bekerja untuk media AS NBC News ke dalam daftar itu.
Hal itu karena Simmons diketahui mengunjungi Krimea pada awal tahun ini.
Hingga saat ini Inggris dan AS tidak memprotes daftar tersebut, dan banyak lagi jurnalis independen lainnya yang masuk daftar hitam itu pula.
Sementara itu, 'kejahatan' Berlusconi di mata Ukraina adalah bahwa ia menyalahkan eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan berulang kali menyerukan gencatan senjata.
Meskipun partainya, Forza Italia adalah anggota dari koalisi yang berkuasa saat ini, ia mengkritik Perdana Menteri Italia Georgia Meloni karena berpihak pada Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun bereaksi atas kematian Berlusconi dengan menyebutnya sebagai 'teman sejati' dan patriot Italia sejati, yang membantu Italia tumbuh lebih kuat di dalam Uni Eropa (UE) serta menjalin hubungan yang lebih baik antara Italia dan Rusia.
Berlusconi menjabat sebagai Perdana Menteri empat kali, masa jabatan terakhirnya berlangsung dari 2008 hingga 2011.