Kapal Pengungsi dan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yunani, 79 Orang Meninggal dan Puluhan Hilang
Kapal yang mengangkut pengungsi tenggelam di lepas pantai Yunani, setidaknya 79 orang tewas. Puluhan lainnya masih hilang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
Kapal penjaga pantai mendampingi kapal tersebut, yang kemudian terbalik dan tenggelam Rabu dini hari, mendorong operasi penyelamatan besar-besaran oleh semua kapal di daerah itu.
Alarm Phone, sebuah jaringan aktivis yang menyediakan hotline untuk pengungsi dan migran yang bermasalah, mengklaim sempat dihubungi oleh orang-orang di atas kapal yang mengalami kesulitan pada Selasa sore.
Kapal itu berada di area umum yang sama dengan yang tenggelam, tetapi tidak jelas apakah itu kapal yang sama.
Organisasi tersebut memberi tahu otoritas Yunani dan Frontex.
Dalam satu komunikasi dengan Alarm Phone, orang-orang di kapal melaporkan bahwa kapal itu penuh sesak dan kapten telah meninggalkan kapal dengan perahu kecil, menurut kelompok tersebut.
Mereka meminta makanan dan air, yang disediakan oleh kapal dagang.
Pihak berwenang Libya sebelumnya meluncurkan tindakan keras terhadap para migran di seluruh Libya timur.
Aktivis mengatakan beberapa ribu migran, termasuk Mesir, Suriah, Sudan dan Pakistan, telah ditahan.
Otoritas Libya mendeportasi banyak warga Mesir ke negara asal mereka melalui titik perlintasan darat.
Di Libya barat, pihak berwenang telah menggerebek pusat-pusat migran di ibu kota, Tripoli, dan kota-kota lain selama beberapa minggu terakhir.
Setidaknya 1.800 migran ditahan dan dibawa ke pusat penahanan yang dikelola pemerintah, menurut badan pengungsi PBB.
Penyelundup Mediterania semakin banyak membawa kapal yang lebih besar ke perairan internasional di lepas daratan Yunani untuk mencoba menghindari patroli penjaga pantai setempat.
Pada hari Minggu, 90 migran di kapal pesiar berbendera AS diselamatkan di daerah tersebut setelah mereka melakukan panggilan darurat.
Secara terpisah, pada hari Rabu, sebuah kapal pesiar dengan 81 migran ditarik ke sebuah pelabuhan di pantai selatan pulau Kreta Yunani setelah pihak berwenang menerima panggilan darurat.