Kunjungi Ukraina-Rusia, Perwakilan Afrika Mulai Upayakan Perdamaian Kyiv dan Moskow
Perwakilan Afrika mulai upayakan perdamaian Rusia-Ukraina dengan mengunjungi Kyiv untuk temui Zelensky dan St. Petersburg untuk temui Putin.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Vitali Klitschko mengatakan tidak ada kerusakan di Kyiv dan melaporkan ledakan dari pertahanan udara di distrik Podil tengah.
Rusia Terbuka untuk Semua Delegasi
Baca juga: Mayat Tentara Rusia Ditemukan di Sepanjang Jalan Desa yang Dibebaskan Ukraina
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan Kremlin terbuka untuk semua kontak untuk membahas solusi perang Rusia dan Ukraina.
Ia mengatakan, Rusia mendukung semua ide yang ditujukan untuk menyelesaikan perang.
"Presiden Putin telah, sedang, dan akan terbuka untuk kontak apa pun untuk membahas solusi yang mungkin untuk masalah Ukraina," kata juru bicara Kremlin kepada wartawan, Jumat (16/6/2023), dikutip dari The Moscow Times.
Dmitry Peskov kemudian mengulang alasan Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina.
Ia menyebut soal ketegangan berlangsung selama beberapa dekade, masalah keamanan negara, hingga ekspansi NATO di perbatasan Rusia.
"Bagi kami, frasa 'krisis Ukraina' tidak muncul tiba-tiba setahun lalu," katanya saat memulai argumennya soal awal invasi.
"Itu telah matang selama beberapa dekade. Ini berkaitan dengan keamanan negara kita, jaminan keamanan negara kita untuk masa depan," lanjutnya.
Dmitry Peskov mengatakan, keputusan itu juga berkaitan dengan kekerasan terhadap etnis Rusia di perbatasannya, yang dipupuk dari pihak-pihak luar negeri.
Ia juga menyebut invasi ini berkaitan dengan ekspansi NATO dan infrastruktur militernya di perbatasan Rusia.
Menurutnya, selalu ada cara untuk mengakhiri masalah ini dengan ide potensial yang mendapat dukungan dari Presiden Putin.
"Dia (Putin) mengadakan pembicaraan ini (dengan delegasi dari negara-negara Afrika) dan menyambut kontak yang akan datang dengan para pemimpin Afrika," kata Peskov.
Namun, Peskov mengatakan tidak ada rencana untuk mengadopsi dokumen apa pun berdasarkan hasil pertemuan Putin dengan para pemimpin Afrika.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)