Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Militer Israel, Balita Palestina Berusia 2 Tahun Terbunuh

Balita berusia dua tahun bernama Mohammed al-Tamimi terbunuh oleh pasukan Israel. Bersama ayah, mereka dikira orang bersenjata yang melarikan diri.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pengakuan Militer Israel, Balita Palestina Berusia 2 Tahun Terbunuh
AHMAD GHARABLI/AFP
Permukiman Yahudi di Halamish digambarkan di belakang bendera Palestina yang dikibarkan selama pemakaman Mohammed Haitham al-Tamimi, seorang bocah lelaki Palestina berusia tiga tahun yang ditembak oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki seminggu sebelumnya dan yang meninggal karena luka-lukanya sebelumnya. 

Keluarganya masih kaget dengan kematian balita itu dan sang ayah  menyebut penyelidikan awal Israel terhadapnya sebagai penutup.

Baca juga: Profil Reebal Dahamshi: Bomber Palestina Kelahiran Israel, Tinggi Menjulang Ancaman Timnas Indonesia

Permukiman Yahudi di Halamish digambarkan di belakang bendera Palestina yang dikibarkan selama pemakaman Mohammed Haitham al-Tamimi, seorang bocah lelaki Palestina berusia tiga tahun yang ditembak oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki seminggu sebelumnya dan yang meninggal karena luka-lukanya sebelumnya. hari, di desa Nabi Saleh di bagian tengah Tepi Barat yang diduduki pada 6 Juni 2023. Rumah sakit Sheba Israel, tempat dia dirawat sejak dia ditembak pada 1 Juni, mengatakan anak itu
Permukiman Yahudi di Halamish digambarkan di belakang bendera Palestina yang dikibarkan selama pemakaman Mohammed Haitham al-Tamimi, seorang bocah lelaki Palestina berusia tiga tahun yang ditembak oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki seminggu sebelumnya dan yang meninggal karena luka-lukanya sebelumnya.  (AHMAD GHARABLI/AFP)

“Tentu saja, kami tidak mengharapkan keadilan, tetapi laporan ini bagi kami terasa seperti kejahatan di atas kejahatan aslinya,” katanya.

“Hanya ini yang mereka katakan ketika putraku terbunuh dengan darah dingin? Ketika hidupnya terputus sebelum saya dapat menemukan orang seperti apa dia nantinya."

Ratusan pelayat Palestina berkumpul di Ramallah pekan lalu untuk menguburkan balita itu.

Jika militer Israel memutuskan untuk membuka penyelidikan kriminal, tentara yang terlibat dapat menghadapi konsekuensi.

Kementerian Luar Negeri Palestina menuntut pertanggungjawaban atas kematian tersebut dan menganggap insiden itu sebagai kejahatan.

Ketegangan di Tepi Barat tinggi karena Israel telah memperluas serangan militernya hampir setiap malam di wilayah pendudukan di bawah pemerintahan sayap kanannya.

Berita Rekomendasi

Sejak awal 2023, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 158 warga Palestina, termasuk 26 anak-anak, menurut kantor berita Wafa.

Korban tewas juga termasuk 36 warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel selama serangan empat hari di Jalur Gaza yang terkepung dari 9 hingga 13 Mei.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas