Menlu AS Antony Blinken Bertemu Presiden China Xi Jinping, Setuju untuk Stabilkan Hubungan Bilateral
Xi Jinping meminta Antony Blinken untuk membuat 'kontribusi yang lebih positif' untuk menstabilkan hubungan antara China dan AS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Pertemuan Blinken dan Wang Yi
Sebelum bertemu dengan Xi Jinping, Blinken bertemu dengan diplomat top China Wang Yi yang memperingatkan bahwa kedua negara harus mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap rakyat, sejarah dan dunia, dan membalikkan spiral hubungan AS-China yang menurun.
Baca juga: Bertemu Bill Gates di Beijing, Xi Jinping Berharap Persahabatan AS dan China Berlanjut
Menurut media pemerintah China, Wang Yi juga mengatakan “AS perlu berefleksi secara mendalam dan bekerja sama dengan China untuk mengelola perbedaan dan menghindari kejutan strategis”.
Wang Yi berbicara dengan Blinken selama lebih dari tiga jam dan mengatakan bahwa Washington harus memilih antara "kerja sama atau konflik".
"Perjalanan Menteri Luar Negeri ke Beijing kali ini datang pada titik kritis dalam hubungan China-AS," kata Wang Yi kepada Blinken, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.
“Penting untuk membuat pilihan antara dialog dan konfrontasi, kerja sama atau konflik."
"Kita harus membalikkan spiral ke bawah hubungan China-AS, mendorong untuk kembali ke jalur yang sehat dan stabil, dan bekerja sama untuk menemukan cara yang benar bagi China dan Amerika Serikat untuk akur,” tambah Wang.
Ia juga dilaporkan meminta AS untuk berhenti berspekulasi tentang "teori ancaman China" dan mencabut sanksi sepihak ilegal terhadap China.
Pertemuan Blinken dan Qin Gang
Sebelumnya pada hari Minggu, Blinken bertemu dengan menteri luar negeri China Qin Gang selama tujuh setengah jam dengan harapan dapat meredakan ketegangan antara kedua belah pihak.
Blinken mengundang menteri luar negeri China untuk mengunjungi Washington dan undangan itu diterima, menurut juru bicara departemen luar negeri AS Matt Miller.
Ia menyebut pembicaraan dengan Qin "terus terang, substantif dan konstruktif".
"Blinken mengundang menteri luar negeri Qin ke Washington untuk melanjutkan diskusi, dan mereka sepakat untuk menjadwalkan kunjungan timbal balik pada waktu yang cocok bersama," kata Miller.
Ia menambahkan bahwa Blinken telah menekankan pentingnya diplomasi dan memelihara saluran komunikasi di berbagai masalah untuk mengurangi risiko salah persepsi atau salah perhitungan.