Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu AS Antony Blinken Bertemu Presiden China Xi Jinping, Setuju untuk Stabilkan Hubungan Bilateral

Xi Jinping meminta Antony Blinken untuk membuat 'kontribusi yang lebih positif' untuk menstabilkan hubungan antara China dan AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Menlu AS Antony Blinken Bertemu Presiden China Xi Jinping, Setuju untuk Stabilkan Hubungan Bilateral
Leah MILLIS / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 19 Juni 2023. Presiden Xi Jinping menjamu Antony Blinken untuk pembicaraan di Beijing pada 19 Juni, menutup pertemuan dua hari, perundingan tingkat menteri luar negeri AS dengan pejabat China. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Senin (19/6/2023), dilansir Independent.

Beijing menyebut hubungan antara kedua negara berada pada titik rendah karena "persepsi salah" Amerika tentang China.

Xi Jinping mengatakan dia berharap Blinken akan memberikan "kontribusi yang lebih positif" untuk menstabilkan hubungan China-AS.

"Interaksi negara-ke-negara harus selalu didasarkan pada rasa saling menghormati dan ketulusan," kata Xi Jinping.

"Saya berharap, melalui kunjungan ini, Bapak Menteri Luar Negeri, Anda akan memberikan kontribusi yang lebih positif untuk menstabilkan hubungan China-AS."

Blinken lalu memberi tahu Xi Jinping bahwa Presiden Joe Biden percaya bahwa AS dan China memiliki kewajiban untuk mengelola hubungan kedua negara dan AS berkomitmen untuk melakukannya.

Baca juga: Blinken dan Guterres Bahas Larangan Taliban terhadap Wanita yang Bekerja untuk PBB  

Blinken mengatakan AS dan China sepakat tentang perlunya menstabilkan hubungan bilateral mereka, menambahkan bahwa Amerika melihat dengan jelas tentang tantangan yang ditimbulkan China.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengatakan AS mengharapkan kunjungan tambahan oleh pejabat senior AS ke China dalam beberapa minggu mendatang.

Pertemuan itu tampaknya tidak banyak membantu menjembatani perbedaan kedua belah pihak tentang berbagai masalah mulai dari status Taiwan hingga perdagangan, hak asasi manusia, atau pendekatan kedua negara terhadap perang di Ukraina.

Namun, kunjungan Blinken ke China itu agaknya akan dipandang sebagai hal positif oleh Washington.

Pertemuan Blinken dengan Xi Jinping kira-kira berdurasi 30 menit dan dapat membantu memfasilitasi pertemuan puncak antara Joe Biden dan presiden China di akhir tahun, demikian dilaporkan.

Menurut sebuah video yang diposting online oleh televisi pemerintah China, Xi Jinping mengatakan bahwa kedua belah pihak setuju untuk menindaklanjuti pemahaman bersama yang telah dicapai dirinya dan Presiden Biden di Bali.

"Kedua belah pihak juga telah membuat kemajuan dan mencapai kesepakatan tentang beberapa masalah tertentu, ini sangat bagus," katanya.

Xi Jinping mengatakan China berharap untuk melihat hubungan China-AS yang sehat dan stabil dan percaya bahwa kedua negara dapat mengatasi berbagai kesulitan, lapor media Xinhua.

Pertemuan Blinken dan Wang Yi

Sebelum bertemu dengan Xi Jinping, Blinken bertemu dengan diplomat top China Wang Yi yang memperingatkan bahwa kedua negara harus mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap rakyat, sejarah dan dunia, dan membalikkan spiral hubungan AS-China yang menurun.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) berjabat tangan dengan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat China Wang Yi di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 19 Juni 2023.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) berjabat tangan dengan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat China Wang Yi di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 19 Juni 2023. (Leah MILLIS / POOL / AFP)

Baca juga: Bertemu Bill Gates di Beijing, Xi Jinping Berharap Persahabatan AS dan China Berlanjut

Menurut media pemerintah China, Wang Yi juga mengatakan “AS perlu berefleksi secara mendalam dan bekerja sama dengan China untuk mengelola perbedaan dan menghindari kejutan strategis”.

Wang Yi berbicara dengan Blinken selama lebih dari tiga jam dan mengatakan bahwa Washington harus memilih antara "kerja sama atau konflik".

"Perjalanan Menteri Luar Negeri ke Beijing kali ini datang pada titik kritis dalam hubungan China-AS," kata Wang Yi kepada Blinken, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.

“Penting untuk membuat pilihan antara dialog dan konfrontasi, kerja sama atau konflik."

"Kita harus membalikkan spiral ke bawah hubungan China-AS, mendorong untuk kembali ke jalur yang sehat dan stabil, dan bekerja sama untuk menemukan cara yang benar bagi China dan Amerika Serikat untuk akur,” tambah Wang.

Ia juga dilaporkan meminta AS untuk berhenti berspekulasi tentang "teori ancaman China" dan mencabut sanksi sepihak ilegal terhadap China.

Pertemuan Blinken dan Qin Gang

Sebelumnya pada hari Minggu, Blinken bertemu dengan menteri luar negeri China Qin Gang selama tujuh setengah jam dengan harapan dapat meredakan ketegangan antara kedua belah pihak.

Blinken mengundang menteri luar negeri China untuk mengunjungi Washington dan undangan itu diterima, menurut juru bicara departemen luar negeri AS Matt Miller.

Ia menyebut pembicaraan dengan Qin "terus terang, substantif dan konstruktif".

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama konferensi pers di Pusat Amerika Beijing Kedutaan Besar AS di Beijing pada 19 Juni 2023.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama konferensi pers di Pusat Amerika Beijing Kedutaan Besar AS di Beijing pada 19 Juni 2023. (Pedro PARDO / AFP)

"Blinken mengundang menteri luar negeri Qin ke Washington untuk melanjutkan diskusi, dan mereka sepakat untuk menjadwalkan kunjungan timbal balik pada waktu yang cocok bersama," kata Miller.

Ia menambahkan bahwa Blinken telah menekankan pentingnya diplomasi dan memelihara saluran komunikasi di berbagai masalah untuk mengurangi risiko salah persepsi atau salah perhitungan.

Blinken menekankan perlunya untuk mengurangi risiko salah persepsi dan salah perhitungan dalam pembicaraannya dengan Qin pada hari Minggu.

China mengambil sikap tegas terhadap Taiwan dengan laporan yang menunjukkan bahwa Wang Yi mengatakan kepada Blinken bahwa China tidak memiliki "ruang untuk kompromi" dan konsesi dalam masalah Taiwan.

“Dalam masalah ini, China tidak memiliki ruang untuk berkompromi atau menyerah,” kata Wang kepada Blinken, menurut CCTV.

“Amerika Serikat harus benar-benar mematuhi prinsip Satu China yang ditegaskan dalam tiga komunike bersama AS-China, menghormati kedaulatan dan integritas wilayah China, dan dengan jelas menentang ‘kemerdekaan Taiwan’.”

“Ini akan menjadi proses diplomasi yang berkelanjutan,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, yang berbicara tanpa menyebut nama kepada Reuters.

Perdana Menteri Taiwan Chen Chien-jen mengatakan kepada media:

“Untuk interaksi tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat ini, Taiwan sangat memahami detail yang relevan.”

"Qin Gang menunjukkan bahwa masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China, masalah paling penting dalam hubungan China-AS, dan risiko yang paling menonjol," tulis media pemerintah China mengutip pernyataan Qin kepada diplomat AS itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas