Profil Shahzada Dawood, Konglomerat Penumpang Kapal Selam Titan, Tewas usai Sebelumnya Hilang
Shahzada Dawood, konglomerat asal Pakistan, dinyatakan tewas setelah kapal selam Titan yang hilang kini ditemukan hancur.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
Shahzada sudah bergabung di perusahaan tersebut sejak 2003 silam, menurut situs resmi Engro.
Ia juga menjabat sebagai direktur di berbagai industri, termasuk kepemilikan saham di Dawood Corporation, Dawood Hercules Corporaton, dan Patek.
Shahzada juga bekerja bersama yayasan keluarganya, Yayasan Dawood, dan institut SETI, organisasi penelitian berbasis di California yang meneliti kehidupan di luar bumi.
Selain itu, ia juga pendukung dua badan amal yang didirikan oleh Raja Charles, yaitu British Asian Trust dan Prince's Trust International.
Shahzada merupakan lulusan sebuah universitas di Philadelphia, Amerika dan Univeristy of Buckingham di Inggris.
Baca juga: Penumpang yang Pernah 4 Kali Naik Kapal Selam Titan, Sebut Komunikasi Selalu Putus saat Penyelaman
Sebagai informasi, kekayaan Shahzada tahun ini diperkirakan mencapai 136,73 juta dolar Amerika atau sekitar Rp2 triliun.
Sementara, anaknya, Suleman, baru-baru ini lulus dari ACS International School Cobham di Surrey, Inggris.
Saat ini, ia berstatus sebagai seorang mahasiswa.
Ia digambarkan sebagai remaja yang menyukai sastra fiksi ilmiah dan gemar mempelajari hal-hal baru.
Selain itu, Suleman juga disebutkan memiliki ketertarikan pada permainan kubus Rubik dan olahraga bola voli.
Kronologi Hilangnya Kapal Selam Titan
Kapal selam Titan memulai perjalanannya menuju bangkai kapal Titanic pada Sabtu (17/6/2023), setelah dijatuhkan dari kapal induknya, Polar Prince.
Namun, satu jam 45 menit kemudian, kapal selam Titan kehilangan kontak dengan Polar Prince.
"Kira-kira satu jam 45 menit setelah jadwal penyelaman, Polar Prince kehilangan semua komunikasi dengan kapal selam Titan," kata Penjaga Pantai AS, Kapten Jamie Frederick, pada konferensi pers di Boston, Minggu (18/6/2023).