Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Kudeta Susulan, Rusia Sita Alat Tempur Wagner Group di Medan Perang

Rusia mulai mengambil alih semua peralatan militer yang digunakan kelompok tentara bayaran Wegner Group di medan perang, Rabu (28/6/2023).

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cegah Kudeta Susulan, Rusia Sita Alat Tempur Wagner Group di Medan Perang
Olga MALTSEVA / AFP
Pengunjung mengenakan kamuflase militer berpose di pintu masuk 'Pusat PMC Wagner', terkait dengan pendiri kelompok militer swasta (PMC) Wagner Yevgeny Prigozhin, selama pembukaan resmi blok kantor pada Hari Persatuan Nasional, di Saint Petersburg, pada 4 November 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pemerintah Rusia mulai mengambil alih semua peralatan militer yang digunakan kelompok tentara bayaran Wegner Group di medan perang, Rabu (28/6/2023).

Penyitaan ini dilakukan atas usulan kementerian pertahanan Rusia sebagai bentuk antisipasi akan adanya insiden pemberontakan, pasca Wegner melancarkan pemberontakan pada akhir pekan lalu.

Hingga mengancam keamanan Moskow dan memicu terjadinya pertumpahan darah serta mengganggu stabilitas kepemimpinan Presiden Vladimir Putin ditengah panasnya gejolak invasi.

Dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan menyatakan perangkat keras dan senjata militer berat milik Grup Wagner yang telah disita nantinya akan dipindah tangankan ke pasukan Rusia

“Persiapan sedang dilakukan untuk transfer peralatan militer berat dari perusahaan militer swasta Wagner ke unit angkatan bersenjata Rusia,” kata kementerian pertahanan Rusia dikutip dari Al Jazeera.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tiba di Belarusia

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut usai kementerian pertahanan Rusia mengumumkan rencana penyitaan alat tempur, Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin dilaporkan telah tiba di Belarusia dengan menumpangi pesawat pribadi Embraer Legacy 600 yang terdaftar sebagai properti milik Prigozhin.

Kedatangan Prigozhin dan sejumlah pasukan Wegner Group bahkan disambut hangat oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

"Saya lihat Prigozhin sudah terbang di pesawat," kata Lukashenko dalam pertemuan dengan pejabat Belarusia, menurut media pemerintah.

Baca juga: Vladimir Putin Beri 3 Pilihan pada Tentara Wagner yang Batal Kudeta Menhan Rusia

Alasan Kudeta Wagner Group 

Kerusuhan yang disebabkan oleh tentara bayaran Rusia Wagner Group dipicu oleh kekecewaan Prigozhin terhadap pemerintahan Rusia yang menganak tirikan Wagner di medan perang.

Hal ini bermula setelah Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov diisukan bersekongkol dengan angkatan bersenjata reguler Rusia untuk menunda pengiriman pasokan senjata dan sejumlah amunisi yang dibutuhkan tentara-tentara bayaran Wagner selama di medan perang

Baca juga: Siapa Yevgeny Prigozhin? Bos Wagner dan Eks Koki Putin, Ingin Kudeta Menhan Rusia Sergei Shoigu

Tak hanya itu Gerasimov juga dituduh telah melakukan serangan diam – diam terhadap unit Wegner, hingga menewaskan sekitar 2 ribu anak buah tentara bayaran.

Hal itu yang kemudian membuat Prigozhin geram dan bersumpah membalas dendam dengan menyerbu Moskow.

Imbas kerusuhan tersebut Dinas Intelijen Federal Rusia (FSB) mendakwa Prigozhin dan pengikutnya terkait menyulut pemberontakan bersenjata dan upaya penggulingan kepemimpinan militer Rusia dengan hukuman maksimal 12-20 tahun penjara, seperti yang dikutip dari Nikkei Asia.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan serangan yang dilakukan pasukannya ke Kremlin merupakan bentuk protes dan menegaskan tidak pernah bermaksud memberontak kepada otoritas pemerintah Rusia.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menyatakan serangan yang dilakukan pasukannya ke Kremlin merupakan bentuk protes dan menegaskan tidak pernah bermaksud memberontak kepada otoritas pemerintah Rusia. (The Moskow Times)

Namun pasca dijatuhi hukuman serangan Wagner kian menggila, Prigozhin dan pasukannya dilaporkan membakar depot tangki bahan bakar di Voronezh, hingga lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

Khawatir serangan pasukan Wegner memicu perang saudara di Rusia, Presiden Vladimir Putin akhirnya ikut turun tangan dengan melakukan tawaran gencatan senjata pada pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin.

Lewat kesepakatan tersebut Putin berjanji tidak akan menjatuhkan hukuman sanksi pada Prigozhin dan kelompok tentara bayaran Wagner. Tak hanya itu Putin juga berjanji akan memberikan jaminan pada Prigozhin dan pasukannya.

Sebagai gantinya Prigozhin dan 25.000 pasukan diharuskan angkat kaki dari Rusia dan setuju untuk masuk ke wilayah pengasingan di Belarusia selama jangka waktu yang tidak ditentukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas