Kerusuhan Terjadi di Prancis Buntut Kasus Polisi Tembak Remaja 17 Tahun akibat Langgar Lalu Lintas
Kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Perancis buntut kasus penembakan oleh polisi terhadap remaja 17 tahun yang melanggar lalu lintas.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan dan protes meletus di Prancis semalam, Rabu (28/6/2023) waktu setempat usai penembakan oleh polisi terhadap remaja berumur 17 tahun yang melanggar lalu lintas hingga tewas.
Awalnya, viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan polisi mengacungkan pistol ke arah seorang pengemudi mobil sebelum tembakan terdengar.
Akibatnya, mobil yang tengah dikendarai tersebut mengalami kecelakaan.
Ternyata, pengemudi yang ditembak oleh polisi hingga tewas tersebut adalah remaja berumur 17 tahun bernama Nahel.
Nahel tewas usai peluru yang ditembakan polisi tersebut bersarang di dadanya.
Imbasnya, polisi tersebut dituduh telah dihukum lantaran melakukan upaya pembunuhan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kota Paris Rusuh, Sejumlah Mobil Dibakar Dipicu Penembakan Remaja Usia 17 oleh Polisi
Dikutip dari BBC, insiden penembakan tersebut pun memicu protes yang ternyata sudah terjadi sejak Selasa (27/6/2023) malam waktu setempat di Kota Nanterre di barat ibu kota Perancis, Paris yang menjadi tempat Nahel meregang nyawa.
Dalam kerusuhan tersebut, 31 orang ditahan.
Sebagai informasi, Nahel adalah orang kedua di tahun ini di Perancis yang tewas akibat ditembak oleh polisi saat melakukan pelanggaran lalu lintas.
Pada akhir tahun lalu, ada seorang remaja berusia 13 tahun tewas akibat kejadian yang sama seperti Nahel.
Berdasarkan pemberitaan di media Perancis, mulanya polisi mengatakan bahwa Nahel mengendarai mobilnya menuju mereka dengan dugaan akan melukai.
Namun, berdasarkan rekaman video yang viral di media sosial dan telah diverifikasi oleh AFP, pernyataan polisi tersebut terbantahkan.
Video tersebut memperlihatkan dua polisi berada di mobil pengemudi.
Lalu, salah satu polisi mengacungkan pistol yang dibawanya ke arah pengemudi lewat jendela mobil.
Baca juga: Menhan Jepang Minta Maaf Penembakan Staf Muda Angkatan Darat Membunuh Rekannya 2 Staf AD
Setelah itu, polisi tersebut menembak dengan jarak dekat ketika pengemudi juga berusaha untuk melarikan diri.
AFP pun melaporkan bahwa ada salah satu orang di dalam video yang mengatakan 'Anda akan saya tembak di kepala' tetapi tidak tahu siapa yang mengatakannya.
Di sisi lain, adapula dua orang lain yang berada di mobil Nahel.
Salah satu orang tersebut melarikan diri sedangkan yang lainnya telah ditahan oleh polisi.
Insiden penembakan ini pun memicu kemarahan dan kerusuhan sepanjang malam.
Mobil dan tong sampah pun dibakar oleh massa yang marah.
Tak hanya itu, halte bis pun turut menjadi sasaran amukan massa.
Massa pun turut menyalakan kembang api di dekat kantor polisi.
Baca juga: Penembakan Massal di AS, 2 Orang Tewas dan 5 Terluka setelah Hadiri Wisuda SMA
Akibat kerusuhan ini, polisi pun menembakan gas air mata untuk memukul balik massa yang mengamuk.
Kerusuhan tidak hanya terjadi di Kota Nantere tetapi di beberapa kota lain seperti Asnieres, Colombes, Suresnes, Aubervilliers, Clichy-sous-Bois, dan Mantes-la-Jolie.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)