MUI: Umat Islam Perlu Manfaatkan Media Sosial Protes Aksi Pembakaran Al-Quran di Swedia
Dubes Bunyan Saptomo mengapresiasi Kementerian Luar Negeri RI yang mengajukan protes keras atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Majelis Ulama Indonesia, Dubes Bunyan Saptomo mengapresiasi Kementerian Luar Negeri RI yang mengajukan protes keras atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia.
Bunyan pun menyerukan kepada umat Islam agar tetap tenang.
"Umat Islam juga tetap perlu memanfaatkan media sosial untuk memprotes aksi intoleran di Swedia," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/6/2023).
Ketua Komisi HLNKI MUI itu mendesak pemerintah Swedia untuk mengadakan dialog lintas agama agar aksi kebencian kepada agama lain dapat dihentikan.
Dikutip dari Reuters, kronologi aksi pembakaran Alquran ini terjadi pada Kamis (29/6).
Perbuatan keji tersebut terjadi di depan masjid pusat di Stockholm, Swedia saat perayaan Idul Adha.
Kejadian tersebut disaksikan oleh 200 orang di lokasi. Satu dari dua pengunjuk rasa merobek mushaf Alquran, lalu digunakan untuk menyeka sepatu, kemudian membakarnya. Dalam aksi ini, seseorang lainnya berorasi melalui pengeras suara (megafon).
Indonesia mengecam keras aksi provokatif tersebut.
Pernyataan resmi ini dikeluarkan Kementerian Luar Negeri RI melalui twitter resmi Kemlu pada Kamis (29/6/2023).
"Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan," tulis pernyataan tersebut.
Kemlu menyayangkan, kejadian yang mengatasnamakan kebebasan berekspresi itu.
"Kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain," lanjut pernyataan ketiga yang ditulis Kemlu lewat Twitter.
Kemlu RI menyatakan bahwa Indonesia bersama negara anggota OKI di Swedia telah sampaikan protes atas kejadian ini.