Kerusuhan di Kota Paris, Ada Sekitar 6.500 WNI yang Tinggal di Paris
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis sudah menyiapkan upaya perlindungan jika kerusuhan semakin memburuk.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan di Kota Paris, Prancis, kian meluas.
Terjadi penjarahan di sejumlah tempat dan rumah wali kota jadi sasaran massa.
Sejauh ini ribuan orang telah ditangkap.
Dikhawatirkan eskalasi kerusuhan semakin meningkat.
Lalu bagaimana nasib Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Paris?
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban di kerusuhan prancis.
Baca juga: Kericuhan Prancis: Kematian pemuda yang memicu kerusuhan di pinggiran kota Paris
Sekitar 6.500 WNI yang berada di Paris, Judha memastikan tidak ada satu pun yang menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi di Prancis.
“Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan yang ada,” ujarnya saat ditemui, Minggu (2/7/2023).
Selain itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis sudah menyiapkan upaya perlindungan jika kerusuhan semakin memburuk.
Kemenlu juga mengimbau kepada seluruh WNI Indonesia yang sedang berada di Prancis untuk selalu waspada dan melapor ke KBRI Prancis jika mengalami ancaman.
“Kami juga sudah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang ada di Prancis. Pertama untuk berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan dan kemudian jauhi lokasi-lokasi kerumunan massa,” ujarnya.
Pemicu Kerusuhan
Kerusuhan di Prancis yang dipicu penembakan seorang remaja keturunan Aljazair berusia 17 tahun oleh polisi pada Selasa (27/6/2023).
Kerusuhan terus masih berkobar hingga Sabtu (1/7/2023) dini hari waktu setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.